
Pantau - Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, Aulia Rahman Basri, mendesak PT Tirta Carbon Indonesia (TCI) untuk segera merealisasikan aksi pelestarian lahan gambut yang telah disepakati dalam kerja sama perdagangan karbon dengan pemerintah daerah.
Kerja Sama Mitigasi Iklim dan Keterlibatan Masyarakat
Desakan ini disampaikan Bupati Aulia mengingat perjanjian kerja sama antara Pemkab Kukar dan PT TCI telah ditandatangani sejak 6 Mei 2025 oleh Direktur Utama PT TCI, Wisnu Tjandra.
Kerja sama tersebut difokuskan pada mitigasi perubahan iklim melalui mekanisme perdagangan karbon, khususnya pada lahan gambut di luar kawasan hutan.
"Saya ingin perusahaan ini dapat segera beroperasi dan merealisasikan semua program dengan melibatkan masyarakat di lokasi pelestarian lahan gambut yang tersebar di 10 desa," ujar Aulia.
Lahan gambut yang menjadi fokus pelestarian memiliki luas total 110.094 hektare, atau setara 4,04 persen dari luas daratan Kabupaten Kukar yang mencapai 27.263,10 kilometer persegi.
Lahan tersebut tersebar di lima kecamatan, yaitu Kembang Janggut, Kenohan, Kota Bangun, Muara Kaman, dan Muara Wis.
Bupati Aulia juga meminta agar perusahaan tidak hanya fokus pada aspek lingkungan, tetapi juga pada kebutuhan dasar masyarakat.
"Saya minta perusahaan mendengarkan kebutuhan masyarakat seperti peningkatan kesehatan, sanitasi, dan diusahakan membuat model penyejahteraan masyarakat berkelanjutan, sehingga selain hutan yang lestari, ekonomi masyarakat juga tetap berjalan," ungkapnya.
Validasi Desa dan Komitmen Sosial PT TCI
Tiga hari sebelum pernyataan ini dirilis, PT TCI telah melakukan pertemuan lanjutan dengan Bupati Kukar untuk membahas kelanjutan implementasi program.
Dalam pertemuan tersebut, Dirut PT TCI, Wisnu Tjandra, menegaskan bahwa pihaknya akan mengunjungi seluruh desa terkait guna melakukan validasi dan berdiskusi langsung dengan kepala desa serta masyarakat setempat.
Kegiatan utama yang akan dijalankan oleh masyarakat adalah menjaga kelestarian lahan gambut agar tetap berfungsi optimal sebagai penyerap karbon.
"Sementara program dari perusahaan adalah untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar lahan, seperti dari sisi pendidikan, kesehatan, sanitasi bahkan hingga peningkatan pendapatan, dan kesempatan lapangan kerja," jelas Wisnu.
Program ini diharapkan tidak hanya berdampak pada pelestarian lingkungan, tetapi juga menciptakan sistem ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan bagi masyarakat lokal.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf