Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pemerintah Naikkan Status Pasukan Elit TNI, Dipimpin Jenderal Bintang Tiga

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Pemerintah Naikkan Status Pasukan Elit TNI, Dipimpin Jenderal Bintang Tiga
Foto: (Sumber: Sejumlah prajurit TNI AD anggota Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) meneriakkan yel-yel usai upacara penyambutan Batalyon Infanteri (Yonif) 715/Motuliato di Pelabuhan Gorontalo, Kota Gorontalo, Gorontalo, Rabu (6/8/2025). Sebanyak 450 prajurit Yonif 715/Motuliato pulang dengan menggunakan KRI Teluk Banten usai menunaikan tugas pengamanan perbatasan RI-Papua Nugini selama 12 bulan. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/YU)

Pantau - Pemerintah Indonesia resmi meningkatkan status tiga satuan elit Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk menghadapi dinamika keamanan regional dan internasional, dengan menempatkan perwira tinggi berpangkat bintang tiga sebagai pimpinan.

Peningkatan Status dan Jabatan Baru

Kebijakan ini mencakup Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Angkatan Darat, Korps Marinir Angkatan Laut, dan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) Angkatan Udara.

Dengan perubahan ini, jabatan pimpinan berganti menjadi Pangkopassus, Pangkormar, dan Pangkopasgat, menggantikan sebutan sebelumnya seperti komandan jenderal atau komandan korps yang dijabat perwira tinggi bintang dua.

Presiden Prabowo Subianto menegaskan, peningkatan status yang dilakukan menjelang HUT ke-80 Kemerdekaan RI ini bukan hanya untuk menjaga kedaulatan, tetapi juga melindungi kekayaan alam Indonesia.

"Kekuatan pertahanan yang tangguh, salah satunya melalui pengembangan satuan TNI di Kopassus, Marinir, dan Kopasgat, merupakan kebutuhan untuk mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat," ungkapnya.

Kekuatan Pertahanan Menyeluruh

Prabowo menyebut makna kemerdekaan sejati adalah terwujudnya kesejahteraan warga, dan untuk mencapainya diperlukan kesiapan serta kekuatan pertahanan yang solid.

Indonesia memiliki kekayaan alam membentang dari Sabang hingga Merauke, dan dari Miangas sampai Pulau Rote, yang harus dijaga oleh TNI di darat, laut, dan udara.

Pengembangan ini juga diiringi pembentukan satuan baru seperti Komando Daerah Militer (Kodam), Brigade Infanteri Teritorial Pembangunan, Komando Daerah Angkatan Laut (Kodaeral), dan Komando Daerah Angkatan Udara (Kodau).

Kebijakan tersebut menegaskan tidak ada pengistimewaan terhadap salah satu matra TNI. TNI AD akan fokus pada pertahanan darat, TNI AL menjaga wilayah laut sekaligus mengantisipasi potensi klaim di Laut China Selatan, sementara TNI AU memiliki mobilitas tinggi yang mampu menjangkau pertahanan udara, darat, dan laut.

Penulis :
Ahmad Yusuf