
Pantau - Langit cerah di atas Sungai Mahakam mengiringi perjalanan dari Kota Samarinda menuju Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang berjarak sekitar 32 kilometer.
Penanda Sejarah di Gerbang Kota
Jalan beton dan aspal kini menggantikan jalur sulit yang dahulu mungkin dilalui para pejuang hampir delapan dekade silam.
Di gerbang Sangasanga berdiri Museum Perjuangan Merah Putih yang menyimpan memori kolektif kepahlawanan di wilayah kaya minyak ini.
Museum menampilkan diorama perjuangan, album foto, dan benda bersejarah, termasuk bendera Merah Putih lusuh hasil robekan bendera Belanda yang menjadi pusaka peristiwa Merah Putih Sangasanga.
Di luar museum, patung pejuang mengacungkan senjata sambil menggendong bendera merah putih berdiri kokoh, diapit dinding tugu yang berukir nama 73 pejuang gugur akibat kekejaman Belanda.
Setiap nama menjadi simbol pengorbanan besar demi tegaknya bendera merah putih, menjaga kisah kepahlawanan agar tidak lekang oleh waktu.
Akar Perjuangan Rakyat Sangasanga
Perjuangan rakyat Sangasanga berakar dari penderitaan panjang sejak masa penjajahan Belanda hingga Jepang yang menguasai ladang minyak.
Banyak warga Sangasanga kala itu merupakan romusha dari Jawa yang hidup dalam penindasan dan kerja paksa.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Tria Dianti