
Pantau - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengimbau pemerintah daerah di seluruh Indonesia untuk aktif membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam mengurus sertifikasi halal.
Sertifikasi Halal sebagai Strategi Ekonomi
Imbauan tersebut disampaikan Tito pada Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Senin.
Tito menegaskan bahwa sertifikasi halal bukan sekadar persoalan keagamaan, tetapi menjadi bagian dari strategi penting menghadapi persaingan ekonomi global.
"Ini masalah halal, sertifikat halal, jaminan produk halal ini bukan berarti kita akan berorientasi kepada agama tertentu, atau mungkin, mohon maaf, bahasanya mungkin ada yang mengatakan mungkin ini Islamisasi, bukan. Tapi ini sudah pertarungan dagang, pertarungan global, ekonomi," ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah umat Muslim terbesar di dunia, selain Pakistan dan negara lainnya.
Namun, produsen utama produk halal dunia justru berasal dari negara-negara yang mayoritas penduduknya bukan Muslim.
"Negara Brasil itu nomor satu, eksportir makanan halal. Kemudian India, Amerika, Rusia, itu adalah salah satu negara-negara yang produsen halal yang besar-besar," jelas Tito.
Dorongan bagi Pemda dan UMKM
Tito memaparkan bahwa tren konsumsi produk halal meningkat pesat, terutama di negara-negara dengan populasi Muslim besar.
Meski Indonesia memiliki pasar potensial sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, produsen halal terbesar tetap berasal dari luar negeri.
"Jadi sudah menjadi persaingan global. Oleh karena itulah kita mendorong dalam negeri Indonesia, kita mengkonsumsi produk halal dalam negeri, produk sendiri," ujarnya.
Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia untuk memperkuat produksi halal di dalam negeri.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah percepatan sertifikasi halal bagi UMKM melalui fasilitasi Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJH).
"Ini perlu melibatkan seluruh Pemda-Pemda mendorong supaya kita menikmati produksi (halal) dalam negeri sendiri, konsumen masyarakat kita. Jangan diserbu dari luar," tegas Tito.
- Penulis :
- Arian Mesa