
Pantau - Kementerian Transmigrasi (Kementrans) mengupayakan pembangunan percontohan Sekolah Rakyat berasrama di kawasan transmigrasi Sumba dan Papua sebagai langkah strategis mendukung pengembangan sumber daya manusia di wilayah tersebut.
Strategi Pendidikan di Kawasan Transmigrasi
Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara menyebut pengembangan Sekolah Rakyat akan membantu masyarakat mendapatkan akses pendidikan bagi anak-anak di daerah terpencil.
Sekolah berasrama gratis ini mengintegrasikan kurikulum nasional dengan empat pilar utama pembentukan karakter, yaitu kepemimpinan, keterampilan, nasionalisme, dan keagamaan.
"Konsep boarding school ini bukan sekadar memperluas akses pendidikan, tetapi menghadirkan lingkungan belajar yang aman dan membentuk karakter," ungkapnya.
Pilot project Sekolah Rakyat dimulai di Wamena dan Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, serta Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Pusat Pembentukan SDM Unggul
Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi Velix Vernando Wanggai menjelaskan Sekolah Rakyat akan menjadi pusat pembentukan SDM unggul yang siap bersaing di tingkat nasional dan global.
"Kami ingin mencetak generasi yang tidak hanya cerdas di kelas, tetapi juga terlatih dalam keterampilan hidup, memiliki daya juang, dan kokoh secara moral. Mereka harus menjadi pemimpin masa depan yang mampu membangun desanya dan menginspirasi bangsanya," ujarnya.
Program ini melibatkan sinergi lintas kementerian, terutama dengan Kementerian Sosial, agar Sekolah Rakyat menjadi motor penggerak kawasan transmigrasi yang produktif, inklusif, dan berkelanjutan.
Menurut Kementrans, transformasi transmigrasi tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga pada pembentukan manusia yang siap memimpin masa depan.
Kementerian Sosial mencatat terdapat 100 titik Sekolah Rakyat dengan lebih dari 9.700 siswa di seluruh Indonesia per Agustus 2025.
Jika sarana dan prasarana sudah siap, akan ditambah 59 titik Sekolah Rakyat pada September 2025 untuk menampung lebih dari 15 ribu siswa.
- Penulis :
- Arian Mesa