
Pantau - Awal Agustus 2025, tiga puluh pelaku UMKM di Banyuwangi mengikuti lokakarya literasi keuangan selama dua hari penuh untuk memperdalam pemahaman tentang pengelolaan keuangan yang profesional dan rapi.
Materi dan Tujuan Pelatihan
Peserta saling berbagi cerita usaha, bertanya, dan mempelajari cara menghitung pengeluaran yang kerap tak tercatat, menjaga arus kas, serta mengenali sumber pembiayaan yang tepat.
Kegiatan ini bertujuan agar peserta memahami urgensi manajemen keuangan secara profesional, sehingga dapat mengambil keputusan usaha yang lebih tepat.
Peserta dipilih karena memiliki dasar pengetahuan memadai, sehingga pembahasan langsung fokus pada masalah nyata di lapangan.
Direktorat Stabilitas Sistem Keuangan dan Sinkronisasi Kebijakan Sektor Keuangan memaparkan beragam opsi pembiayaan, mengajak pelaku usaha kecil menimbang mana yang aman, berisiko, dan cara mengelolanya agar tidak menjadi beban.
Kolaborasi Nasional dan Internasional
Lokakarya ini merupakan kerja sama Kementerian Keuangan RI, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, dan CPA Australia, dengan Banyuwangi dipilih karena dikenal sebagai pusat UMKM kreatif dari kuliner tradisional, kopi, hingga kerajinan tangan.
Siti Rofiah, pemilik usaha makanan ringan, mengatakan, “Saya jadi lebih yakin untuk mencoba langkah yang selama ini ragu saya ambil.”
Menurutnya, memahami keuangan juga berarti berani mengambil keputusan untuk berkembang.
Bagi CPA Australia, ini adalah pelatihan pertama yang ditujukan langsung untuk UMKM di Indonesia, meski organisasi tersebut telah aktif di ASEAN dan mendukung profesi akuntansi di Indonesia sejak 2011.
Kepala Regional CPA Australia untuk Asia Tenggara, Priya Terumalay, menyebut kolaborasi ini sejalan dengan upaya memperkuat kapasitas finansial di kawasan dan meyakini pelaku UMKM Indonesia memiliki potensi besar jika dibekali panduan yang tepat.
Survei Tahunan Usaha Kecil Asia-Pasifik oleh CPA Australia mencatat 2024 sebagai tahun dengan prospek pertumbuhan terbaik dalam lima tahun terakhir, dengan 83 persen pelaku usaha kecil di Indonesia melaporkan pertumbuhan positif, didorong generasi muda yang akrab dengan teknologi.
Potensi tersebut diibaratkan seperti bara yang sudah menyala, sehingga diperlukan strategi tepat untuk menjaga nyalanya.
- Penulis :
- Aditya Yohan