
Pantau - Peneliti Pusat Riset Biomedis BRIN, Dr. Khariri, menegaskan klaim bahwa vaksin berbasis mRNA dapat menyebabkan kanker tidak memiliki dasar ilmiah.
Penjelasan Mekanisme mRNA
"Klaim bahwa vaksin mRNA menyebabkan kanker atau menghambat protein penekan tumor adalah informasi yang tidak memiliki dasar atau bukti ilmiah," ujarnya.
Khariri menjelaskan bahwa messenger RNA hanya membawa instruksi membuat protein sementara, seperti protein spike pada SARS-CoV-2, dan prosesnya berlangsung di sitoplasma sel.
"Instruksi ini tidak memasuki inti sel tempat DNA berada dan tidak mengubah DNA," tegasnya.
mRNA tidak dapat menyisip ke DNA manusia tanpa enzim reverse transcriptase, yang tidak dimiliki tubuh manusia.
Tidak ada mekanisme dalam vaksin mRNA yang memungkinkan integrasi ke DNA manusia.
Pentingnya Edukasi Publik
Platform mRNA telah terbukti aman berdasarkan data ilmiah dan sudah digunakan luas dalam pengembangan vaksin modern.
Khariri menyebut hoaks ini mudah menyebar di era media sosial, sehingga edukasi publik menjadi kunci.
"Gunakan istilah yang mudah dipahami masyarakat dan tidak bermakna ganda," sarannya.
Ia mengingatkan peneliti, akademisi, dan tenaga kesehatan untuk fokus pada bukti ilmiah saat mengklarifikasi hoaks.
"Tekankan bukti dan data ilmiah bahwa informasi tersebut tidak sesuai dengan fakta," pungkasnya.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Tria Dianti