HOME  ⁄  Nasional

Ignatius Maria Pundjung: Dari Dunia Jurnalistik ke Samudra Pengabdian TNI AL

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Ignatius Maria Pundjung: Dari Dunia Jurnalistik ke Samudra Pengabdian TNI AL
Foto: (Sumber: Kepala Dinas Penerangan Lantamal III Jakarta Kolonel Laut (KH) Ignatius Maria Pundjung Triyogatama. (ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi))

Pantau - Kolonel Laut (KH) Ignatius Maria Pundjung Triyogatama saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Lantamal III Jakarta, membawa latar belakang unik sebagai mantan jurnalis yang kini menjadi perwira TNI Angkatan Laut.

Pundjung memulai karier jurnalistiknya usai lulus dari Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta pada 1992 dan bekerja di surat kabar mingguan Mutiara, bagian dari grup Suara Pembaruan.

Ia pernah menjuarai lomba penulisan antar media cetak yang diselenggarakan oleh Pekan Raya Jakarta (PRJ), serta menulis buku biografi tokoh perempuan nasional Mien Sugandhi berjudul Mengangkat Harkat dan Martabat Wanita.

Buku tersebut mencerminkan kepedulian Pundjung terhadap isu sosial dan perempuan, sebelum akhirnya ia memilih beralih jalur menjadi prajurit TNI AL.

Jejak Militer dan Dedikasi di Bidang Komunikasi Strategis

Mengikuti jejak ayahnya, Letkol Anumerta R.E. Soegihardjo, dan kakaknya, Laksamana Muda TNI (Purn) Gregorius Agung Widjono Djalu, Pundjung masuk pendidikan militer Semapa PK TNI tahun 2000 dan dilantik sebagai Letnan Dua setelah lulus dari Akademi Militer Magelang.

Meskipun telah menjadi prajurit, ia tetap aktif di bidang jurnalistik dan dipercaya menempati berbagai posisi strategis di lingkungan penerangan TNI AL, seperti di Dispenal, Dispen Koarmada Timur (kini Koarmada II), hingga menjabat sebagai Kadispen Lantamal III Jakarta.

Ia juga melanjutkan pendidikan Magister Sains Ketahanan Nasional di Universitas Gadjah Mada melalui beasiswa dari Kementerian Pertahanan RI, dengan fokus pada pengembangan komunikasi strategis di tubuh militer.

Salah satu tonggak penting dalam kariernya adalah saat ditugaskan kembali ke Dispenal pada tahun 2018 untuk membenahi Majalah Cakrawala.

Reformasi majalah dilakukan sejak edisi peringatan HUT ke-74 TNI AL, di mana ia mengubah tampilan Cakrawala menjadi lebih modern dan komunikatif.

"Cakrawala dulunya terkesan jadul. Saya ingin menyajikannya lebih kekinian dengan tulisan, foto, dan layout yang menarik secara visual," ujarnya.

Ia juga meluncurkan The Horizon, versi internasional dari Cakrawala dalam bahasa Inggris, sebagai bagian dari diplomasi maritim Indonesia di kancah global.

Transformasi ini menjadikan Cakrawala sebagai rujukan komunikasi internal dan eksternal TNI AL yang profesional.

Figur Inspiratif di Antara Pena dan Samudra

Kini, Pundjung mengemban tugas baru sebagai Sahli D Jemen Pok Sahli Koarmada RI, di mana dedikasinya dalam bidang komunikasi strategis militer tetap berlanjut.

Di luar kedinasan, ia aktif sebagai pengurus dalam Dewan Pengurus Keuskupan Umat Katolik di Lingkungan TNI dan Polri (Ordinariatus Castrensis Indonesia/OCI), khususnya di Komisi Dokumentasi dan Penerangan selama dua periode.

Ia mengakui bahwa semua pencapaiannya tidak lepas dari dukungan istrinya, Elisabeth Kusuma Indreswari.

Ia menyimpulkan bahwa perpindahan lintas profesi bukan hambatan untuk mengabdi.

"Dengan semangat dan ketekunan, seseorang dapat menjelma menjadi figur inspiratif, seorang prajurit, penulis, pemimpin, dan pelayan umat, yang menorehkan jejaknya antara pena dan samudra," ungkapnya.

Penulis :
Ahmad Yusuf