billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Harga Beras Stabil Pascapenyesuaian HPP, Pedagang Keluhkan Sepinya Pembeli

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Harga Beras Stabil Pascapenyesuaian HPP, Pedagang Keluhkan Sepinya Pembeli
Foto: (Sumber: Toko Beras & PD Pangestu Ibu di Pasar Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jakarta. (ANTARA/ Muhammad Heriyanto))

Pantau - Harga beras di Pasar Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, dilaporkan masih stabil meskipun pemerintah telah menetapkan penyesuaian Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah menjadi Rp6.500 per kilogram.

Harga Stabil Sejak Ramadan, Penjualan Tetap Lesu

Pedagang Toko Beras & PD Pangestu Ibu, Harmi, menyatakan bahwa tidak terjadi kenaikan harga beras sejak Ramadhan dan Idul Fitri 1446 H pada Maret 2025 hingga saat ini.

Harga beras biasa aja, tidak naik dan tidak turun, stabil. Dari puasa dan lebaran tidak naik dan tidak turun,” ungkapnya.

Harmi juga menegaskan bahwa meskipun terjadi penyesuaian HPP gabah, kualitas beras yang dijual tetap terjaga.

Kualitasnya bagus,” ujarnya singkat.

Harga beras yang ditawarkan di tokonya saat ini bervariasi, seperti Rp12.500 dan Rp13.000 per liter, sedangkan beras jenis pandan wangi dijual seharga Rp17.000 per liter.

Namun, meskipun harga dan kualitas beras stabil, Harmi mengeluhkan sepinya pembeli yang berdampak langsung terhadap omzet toko.

Jualan beras lesu, sepi sekali. Saya terima aja, dikejar ga dapat,” keluhnya.

Persaingan Bertambah, Pedagang Tradisional Tertekan

Harmi menilai sepinya pembeli terjadi karena makin banyaknya pedagang beras eceran, baik di pasar maupun di toko-toko kelontong pinggir jalan.

Sekarang, di setiap gang-gang ada penjual beras, di mana-mana ada jualan beras. Dulu tidak banyak,” ujarnya.

Biasanya, toko miliknya menyiapkan stok hingga 1,5 ton beras per bulan yang diperoleh dari Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur.

Sementara itu, pemerintah menetapkan penyesuaian HPP gabah menjadi Rp6.500 per kilogram sebagai bentuk perlindungan terhadap petani, khususnya selama panen raya.

Namun, dampak dari kebijakan tersebut juga dirasakan di sektor hilir.

Di beberapa daerah lumbung padi seperti Karawang, Sukoharjo, Sragen, Karanganyar, dan wilayah Jawa Timur, sejumlah pabrik penggilingan beras mulai menghentikan operasi.

Di Karawang, 10 dari 23 penggilingan, atau sekitar 40 persen, disebut telah tutup.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa kebijakan penyesuaian HPP ini merupakan bagian dari strategi untuk mencapai target Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebesar 4 juta ton.

Pemerintah juga terus menjalankan operasi pasar dan penyaluran beras melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang direncanakan berlangsung hingga akhir 2025.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Tria Dianti