
Pantau - Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia meresmikan Kantor BNN Kabupaten (BNNK) Sambas, Kalimantan Barat, Kamis, sebagai langkah strategis memperkuat pencegahan dan pemberantasan narkoba di perbatasan Indonesia-Malaysia.
Komitmen Pemerintah dan Masyarakat
Kepala BNN RI, Marthinus Hukom, mengatakan, "Pembukaan Kantor BNNK Sambas ini sebagai langkah strategis memperkuat upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia."
Ia menegaskan kehadiran BNNK Sambas menjadi bukti komitmen pemerintah dalam menangkal peredaran gelap narkoba di wilayah rawan yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
"Komitmen dari masyarakat melalui Bupati Sambas untuk ikut terlibat secara aktif dalam pencegahan dan pemberantasan narkoba sangat diperlukan. Dengan dibangunnya kantor BNNK ini, pemerintah membuktikan bahwa Kabupaten Sambas dapat terus bersinergi untuk melawan penyebaran narkoba," tuturnya.
Marthinus menambahkan, desa harus menjadi basis utama dalam membangun kesadaran dan ketahanan moral warga dari ancaman narkoba.
"Informasi terkait dampak negatif penyalahgunaan narkoba masih minim diketahui masyarakat. Karena itu, desa-desa harus dibersihkan dari narkoba. Kepala BNNK yang baru harus mampu memetakan wilayah rawan dan menekankan pelayanan, penyuluhan, rehabilitasi, serta intervensi kesadaran masyarakat, bukan hanya penegakan hukum," katanya.
Sambutan dari Daerah
Bupati Sambas, Satono, menyambut baik peresmian tersebut dan menyebut masyarakat Sambas telah menantikan kehadiran BNNK lebih dari 20 tahun.
"Hari ini pemerintah menunjukkan bahwa negara benar-benar hadir di daerah perbatasan untuk memerangi narkotika. Ini adalah langkah awal untuk menyelamatkan anak bangsa di perbatasan dan membentuk generasi yang tangguh dan kokoh," tuturnya.
Peresmian ini diharapkan menjadi titik awal upaya menyeluruh melindungi masyarakat dari ancaman penyalahgunaan narkoba, dimulai dari desa sebagai garda terdepan.
BNNK Sambas akan memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah, aparat penegak hukum, tokoh masyarakat, dan lembaga pendidikan.
Strategi yang dijalankan meliputi pencegahan komprehensif serta peningkatan pengawasan di jalur-jalur perlintasan perbatasan.
- Penulis :
- Shila Glorya










