
Pantau - Sebuah video berdurasi 24 detik beredar di Facebook dan TikTok, menampilkan polisi berlarian dikejar massa saat aksi unjuk rasa yang disebut terjadi di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, pada 13 Agustus 2025.
Dalam narasi video disebutkan bahwa dua orang polisi tewas dalam demonstrasi menuntut pengunduran diri Bupati Pati.
"Dua orang polisi Di Kabarkan tewas saat demo bupati Pati," bunyi salah satu unggahan yang beredar.
Polisi Tegaskan Informasi Kematian Adalah Hoaks
Kabar tersebut dipastikan tidak benar alias hoaks.
Kapolresta Pati, Kombes Pol. Jaka Wahyudi, menyatakan melalui akun Instagram resmi Polresta Pati bahwa tidak ada anggota kepolisian yang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
Ia menegaskan bahwa informasi tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan dan meminta masyarakat tidak menyebarkan kabar bohong.
Beberapa unggahan di TikTok bahkan menyebutkan nama dua polisi yang diklaim sebagai korban, yaitu Aipda Teguh Sulistiyo dan Bripka Catur Puji Santoso.
Namun, faktanya, Aipda Teguh Sulistiyo telah meninggal dunia pada 17 Mei 2024 dan Bripka Catur Puji Santoso wafat pada 2 Februari 2024.
Keduanya tidak berkaitan sama sekali dengan aksi demonstrasi yang terjadi pada 13 Agustus 2025.
Kapolresta menambahkan bahwa penyebaran hoaks semacam ini berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Polisi Telusuri RS, Tidak Ditemukan Korban Jiwa
Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol. Artanto, juga memberikan pernyataan resmi.
Menurutnya, pihak kepolisian telah melakukan penelusuran ke sejumlah rumah sakit dan fasilitas kesehatan di wilayah Pati dan sekitarnya.
"Hasilnya tidak ada laporan korban meninggal dunia," ujarnya.
Namun, ia membenarkan bahwa aksi unjuk rasa yang berlangsung cukup ricuh tersebut menyebabkan 34 orang mengalami luka-luka.
Ia menegaskan bahwa kepolisian akan mengambil langkah tegas terhadap penyebaran informasi palsu yang dapat memperkeruh suasana di tengah masyarakat.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf