
Pantau - Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan bahwa kritik harus menjadi cahaya yang menerangi jalan bersama bangsa, bukan bara yang membakar persaudaraan atau memecah belah kesatuan nasional.
Dalam pidatonya pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR–DPD RI 2025, Puan menyampaikan bahwa kritik yang datang dari rakyat harus dipahami sebagai bentuk aspirasi dan harapan.
"Kita semua berharap, apa pun bentuk dan isi kritik yang disampaikan rakyat, tidak boleh menjadi bara yang membakar persaudaraan. Kritik tidak boleh menjadi api yang memecah belah bangsa. Sebaliknya, kritik harus menjadi cahaya yang menerangi jalan kita bersama," ungkap Puan.
Kritik Rakyat adalah Cermin Aspirasi Zaman
Menurut Puan, kritik bisa saja keras dalam substansi dan menentang kebijakan tertentu, tetapi tidak boleh dijadikan alat untuk memicu kekerasan, menebar kebencian, atau merusak etika, moral, dan kemanusiaan.
"Gunakanlah ruang kritik itu sebagai sarana untuk menyadarkan penguasa, memperbaiki kebijakan, menuntut tanggung jawab, dan mendorong kemajuan bagi seluruh anak bangsa," ujarnya.
Ia menyoroti berbagai bentuk kritik yang kini muncul secara kreatif melalui media sosial, mulai dari kalimat seperti "kabur aja dulu", sindiran "Indonesia Gelap", lelucon politik "negara Konoha", hingga simbol seperti bendera One Piece.
Fenomena ini, menurutnya, menunjukkan bahwa rakyat menyampaikan keresahan dengan bahasa zamannya sendiri.
Pemegang Kekuasaan Harus Bijak dan Terbuka
Puan mengingatkan bahwa setiap kata dan simbol yang muncul dari masyarakat memiliki pesan mendalam yang tidak boleh diabaikan.
Ia menekankan pentingnya kebijaksanaan dari para pemegang kekuasaan dalam menyikapi kritik.
"Yang dituntut dari kita semua adalah kebijaksanaan. Kebijaksanaan untuk tidak hanya mendengar, tetapi juga memahami. Kebijaksanaan untuk tidak hanya menanggapi, tetapi merespons dengan hati yang jernih dan pikiran yang terbuka," tegasnya.
Sidang tahunan tersebut digelar menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia dengan tema Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.
Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyatakan bahwa sidang telah memenuhi kuorum dengan kehadiran 604 anggota dari total 732 anggota MPR.
"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim Sidang Tahunan MPR Tahun 2025 dan Sidang Bersama DPR dan DPD 2025 dengan agenda Laporan Kinerja Lembaga Negara yang akan disampaikan Presiden dan Pidato Kenegaraan Presiden dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum," ucap Ahmad Muzani saat membuka sidang.
- Penulis :
- Aditya Yohan