
Pantau - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sukamta memandang peringatan Hari Ulang Tahun Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia sebagai momentum penting untuk mematangkan peradaban dan memperkuat fondasi pembangunan bangsa ke depan.
"Mudah-mudahan Presiden Prabowo sekarang bisa memberikan fondasi yang bagus untuk membangun negara Republik Indonesia ke depan," ujarnya, sebelum menghadiri Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR–DPD RI Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8).
Bangsa Masih Berproses, RAPBN 2026 Jadi Dasar Fundamental
Menurut Sukamta, usia 80 tahun bagi sebuah bangsa bukanlah usia yang tua, melainkan masih memiliki potensi besar untuk berkembang dan mematangkan diri sebagai bangsa.
"Sebagai bangsa, 80 tahun ini usia yang belum terlalu tua, masih remaja. Kita masih terus berproses mematangkan diri, membangun peradaban di tanah Nusantara, di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini," katanya.
Sukamta juga menyoroti pentingnya Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2026 yang akan disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam rapat paripurna.
"Tahun ini, di rapat paripurna, Presiden akan mengantarkan RAPBN untuk tahun depan," jelasnya.
Ia menilai RAPBN 2026 menjadi momen krusial karena merupakan rancangan anggaran perdana yang sepenuhnya disusun dan akan dilaksanakan oleh pemerintahan Presiden Prabowo.
"Ini adalah tahun pertama Pak Presiden punya anggaran yang dirancang sendiri, untuk dilaksanakan sendiri dengan seluruh sistem pemerintahan. Ini akan menjadi langkah yang bagus dan fundamental bagi bangsa Indonesia," tambahnya.
Sidang Tahunan Jadi Bagian Peringatan HUT ke-80 RI
Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR–DPD RI Tahun 2025 digelar sebagai bagian dari rangkaian peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Dalam sidang tersebut, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan laporan kinerja lembaga-lembaga negara serta pidato kenegaraan.
Tema HUT ke-80 Kemerdekaan RI tahun ini adalah “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.”
- Penulis :
- Aditya Yohan