billboard mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Satgas Madago Raya Bantu Warga Terdampak Gempa 6,0 M di Poso

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Satgas Madago Raya Bantu Warga Terdampak Gempa 6,0 M di Poso
Foto: Satgas Operasi Madago Raya Polda Sulteng membantu penanganan pascagempa bumi di Poso (sumber: Humas Polda Sulteng)

Pantau - Satuan Tugas (Satgas) Operasi Madago Raya Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah bergerak cepat membantu penanganan pascagempa berkekuatan magnitudo 6,0 yang mengguncang Kabupaten Poso pada Minggu, 17 Agustus 2025.

Satgas Turun ke Lokasi Terdampak

Kasatgas III Preventif Operasi Madago Raya Polda Sulteng Kombes Pol. Kurniawan Tandi Rongre mengatakan personelnya langsung diterjunkan ke lapangan.

" Kami bergerak cepat melakukan penanganan di titik terdampak gempa, khususnya membantu masyarakat yang membutuhkan evakuasi serta mendirikan posko darurat," ungkapnya.

Personel yang dikerahkan berasal dari Pos Kamtibmas Tabalu, Pos Kamtibmas Masamba, serta Kompi 1 Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Sulteng.

Prioritas utama adalah memastikan keselamatan warga, membantu evakuasi korban, melakukan pendataan rumah rusak, serta menyalurkan bantuan darurat.

Satgas juga menyalurkan logistik berupa sembako dan kebutuhan dasar untuk masyarakat yang mengungsi.

Sejumlah tenda darurat mulai didirikan guna menampung warga terdampak.

Dampak Gempa di Poso

BMKG mencatat gempa dengan episenter di laut 13 km barat laut Kota Poso pada kedalaman 10 km, dengan kekuatan yang kemudian dimutakhirkan dari magnitudo 6,0 menjadi magnitudo 5,8.

Setelah itu terjadi 10 gempa susulan.

BPBD Sulawesi Tengah melaporkan sembilan desa terdampak akibat gempa.

Tujuh desa di Kecamatan Poso Pesisir meliputi Desa Masani, Tokorondo, Towu, Pinedapa, Lape, Tangkura, dan Patiwunga.

Dua desa lain di Kecamatan Poso Pesisir Utara adalah Desa Kilo dan Maranda.

Rincian kerusakan meliputi 35 rumah rusak (11 rusak berat dan 24 rusak ringan), serta empat fasilitas umum yakni tiga gereja dan satu sekolah dasar.

Di Desa Masani, sebanyak 433 jiwa mengungsi, termasuk 31 lansia, 23 balita, dan lima penyandang disabilitas.

Koordinasi penanganan dilakukan bersama pemerintah daerah, BPBD, dan instansi terkait.

"Kehadiran aparat di lapangan menjadi bagian dari komitmen Polri untuk selalu berada di garda terdepan membantu masyarakat. Sinergi ini sangat penting agar masyarakat bisa segera pulih dari dampak bencana ini," tambah Kurniawan.

Masyarakat diimbau tetap tenang namun waspada terhadap potensi gempa susulan.

Penulis :
Shila Glorya