billboard mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Warga Binaan di Maluku Dapat Pelatihan Keterampilan dan Kewirausahaan, Siap Reintegrasi ke Masyarakat

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Warga Binaan di Maluku Dapat Pelatihan Keterampilan dan Kewirausahaan, Siap Reintegrasi ke Masyarakat
Foto: (Sumber: Warga binaan di bawah Kanwil Ditjenpas Maluku (ANTARA/Dedy Azis))

Pantau - Ribuan warga binaan pemasyarakatan di Provinsi Maluku tengah mengikuti berbagai program pembinaan untuk mempersiapkan diri kembali ke masyarakat, sebagai bagian dari upaya negara memberikan kesempatan kedua setelah menjalani masa pidana.

Penjara Sebagai Ruang Pembinaan dan Produktivitas

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku mengelola 15 Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang tersebar di Ambon, Masohi, Tual, dan Saumlaki.

Di setiap lapas dan rutan, warga binaan dibekali pelatihan keterampilan, selain pembinaan mental dan spiritual.

Penjara kini tidak lagi dipandang sebagai tempat buangan, melainkan sebagai ruang pembinaan yang suportif, nyaman, dan humanis untuk membentuk manusia baru yang siap berkontribusi ke masyarakat.

Di Lapas Kelas IIA Ambon, warga binaan dilatih membuat perabot rumah tangga dari olahan kayu.

Suara mesin gergaji dan palu menjadi bagian dari keseharian yang menunjukkan aktivitas produktif dalam lingkungan lapas.

Hasil karya warga binaan tidak hanya dipajang, tetapi juga dipasarkan, memberikan penghasilan tambahan dan rasa bangga atas kerja keras mereka.

Latihan Kewirausahaan Lewat Kerajinan dan Pertanian

Di Lapas Perempuan (LPP) Ambon, warga binaan mendapatkan pelatihan menjahit, membatik, dan membuat kerajinan tangan.

Produk-produk dari LPP Ambon bahkan telah beberapa kali dipamerkan dalam ajang kerajinan daerah, menunjukkan kualitas hasil pembinaan yang mumpuni.

Seluruh UPT Pemasyarakatan Kanwil Maluku juga menjalankan program perikanan dan pertanian sebagai bentuk pelatihan kewirausahaan.

Warga binaan diajak untuk bercocok tanam, memelihara ikan, dan beternak ayam.

Hasil pertanian digunakan untuk memenuhi kebutuhan dapur lapas, dan sebagian lainnya dijual ke masyarakat sekitar.

Seluruh program pembinaan ini bertujuan agar warga binaan memiliki keterampilan dan kemandirian ekonomi setelah bebas dan mampu reintegrasi secara produktif ke lingkungan sosial.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Tria Dianti