
Pantau - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membentuk tim verifikasi lintas sektoral untuk menata sumur-sumur minyak rakyat di wilayah Jateng, termasuk Kabupaten Blora, menyusul kebakaran sumur minyak di Dusun Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Blora, sejak Minggu (17/8).
Kebakaran Sumur Minyak Blora Tewaskan 3 Orang
Sekretaris Daerah Jateng, Sumarno, menjelaskan bahwa pembentukan tim verifikasi ini sebenarnya sudah dimulai sebelum peristiwa kebakaran.
"Karena risikonya cukup besar. Kalau yang jadi masalah, begitu ilegal itu tidak ada yang meng-assessment masalah sisi keselamatan, ya itu yang menjadi PR berat," ungkapnya.
Pemprov Jateng menegaskan keseriusannya menata sumur-sumur minyak rakyat setelah kebakaran yang hingga Selasa (19/8) pukul 11.00 WIB menewaskan tiga orang, melukai dua orang, serta memaksa 303 kepala keluarga atau 760 jiwa mengungsi.
BPBD Jateng melaporkan dampak kebakaran juga menyebabkan satu rumah rusak berat, empat rumah rusak sedang, serta tiga ekor ternak mati.
Tim gabungan hingga kini masih berupaya memadamkan api.
" Sekarang lebih bagaimana untuk memadamkan itu," ujarnya.
Pertamina EP Field Cepu turut membantu upaya pemadaman kebakaran sumur minyak ilegal tersebut.
Penataan dan Pengawasan Sumur Minyak Rakyat
Sumarno menegaskan tim verifikasi bersifat lintas sektoral dan tidak hanya menyasar Blora, melainkan seluruh wilayah Jawa Tengah agar penilaian menyeluruh dapat dilakukan.
Namun, regulasi dan teknis pengawasan sumur minyak rakyat atau tradisional masih menunggu arahan dari pemerintah pusat.
Polisi juga berencana melakukan razia terhadap sumur minyak ilegal di Blora.
Sementara itu, Kementerian ESDM menyatakan akan meningkatkan aspek keselamatan terkait sumur minyak rakyat pasca peristiwa kebakaran ini.
- Penulis :
- Arian Mesa