
Pantau - Direktorat Jenderal Imigrasi RI memaparkan keberhasilan program Desa Binaan Imigrasi sebagai upaya pencegahan penyelundupan manusia dalam Pertemuan Direktur Jenderal Imigrasi dan Kepala Divisi Urusan Konsuler dari Kementerian Luar Negeri ASEAN (DGICM) 2025 di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam.
Pemaparan Desa Binaan Imigrasi
Desa Binaan Imigrasi dipresentasikan secara khusus dalam forum intelijen keimigrasian sebagai langkah edukasi masyarakat sekaligus pencegahan praktik penyelundupan manusia dan tindak pidana perdagangan orang.
"Langkah ini mendapat perhatian positif dari peserta forum karena memadukan pendekatan teknologi dengan pemberdayaan masyarakat," ungkap Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Imigrasi Yuldi Yusman.
Delegasi Indonesia dalam forum internasional tersebut dipimpin langsung oleh Yuldi Yusman, didampingi perwakilan Kementerian Luar Negeri RI dan KBRI Bandar Seri Begawan.
Selain itu, Indonesia juga memaparkan keberhasilan dalam mengungkap rute penyelundupan manusia melalui kerja sama erat antara aparat penegak hukum nasional dan internasional.
Keberhasilan tersebut diharapkan dapat direplikasi oleh negara anggota ASEAN lainnya untuk memperkuat pencegahan kejahatan lintas negara.
Komitmen Kerja Sama Regional ASEAN
Forum DGICM 2025 turut menyoroti urgensi peningkatan keamanan di tempat pemeriksaan imigrasi utama di kawasan.
Indonesia menawarkan model transformasi strategis melalui pemanfaatan teknologi canggih seperti autogate dan kecerdasan buatan untuk mempercepat pemeriksaan serta memperkuat pengawasan perbatasan.
Usulan kerja sama yang diajukan Indonesia mencakup perjanjian lintas batas, operasi maritim bersama, serta program pelatihan terpadu bagi petugas imigrasi.
Pertemuan hari pertama DGICM 2025 menegaskan komitmen ASEAN bersama Timor Leste untuk memperkuat kerja sama lintas batas, memerangi penyelundupan manusia, serta meningkatkan keamanan kawasan.
"DGICM merupakan forum strategis untuk membangun sinergi antarnegara dalam menjaga keamanan perbatasan, mencegah kejahatan lintas negara, serta meningkatkan kualitas pelayanan keimigrasian," kata Yuldi Yusman.
Yuldi menegaskan bahwa Indonesia mendorong kerja sama regional melalui pertukaran informasi, peningkatan kapasitas, dan pemanfaatan teknologi mutakhir.
"Ka mi percaya, dengan kolaborasi yang solid, kawasan ASEAN dapat menjadi lebih aman dan tangguh dalam menghadapi tantangan keimigrasian," tutur Yuldi.
- Penulis :
- Arian Mesa