billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Festival Mangrove Jatim VII Digelar di Probolinggo, Dukung Rehabilitasi Ekosistem dan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Festival Mangrove Jatim VII Digelar di Probolinggo, Dukung Rehabilitasi Ekosistem dan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
Foto: (Sumber: Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Bupati Probolinggo M. Haris dan Wali kota Probolinggo Aminuddin dan Sekretaris Ditjen PDASRH KLH Mohammad Zainal Arifin dalam acara Festival Mangrove Jatim Pantai Bahak, Kabupaten Probolinggo, Selasa (19/8/2025). ANTARA/HO-Diskominfo Kabupaten Probolinggo)

Pantau - Festival Mangrove Jawa Timur VII atau Mangrovest 2025 resmi digelar di Pantai Bahak, Kabupaten Probolinggo, sebagai upaya menjaga kelestarian ekosistem pesisir, mencegah abrasi, serta memperkuat edukasi dan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan mangrove.

Acara ini dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Probolinggo Gus Mohammad Haris, Wali Kota Probolinggo Aminuddin, serta Sekretaris Direktorat Jenderal PDASRH Kementerian Lingkungan Hidup RI Mohammad Zainal Arifin.

Jatim Miliki Ekosistem Mangrove Terluas di Pulau Jawa

Festival ini merupakan bagian dari konsolidasi nasional dalam rehabilitasi mangrove dan memperkuat sinergi lintas sektor untuk menyelamatkan ekosistem pesisir.

"Pada prinsipnya, Kabupaten Probolinggo siap untuk terus memberikan dukungan penuh agar Provinsi Jawa Timur tetap meraih prestasi berupa penghargaan hutan mangrove," ujar Bupati Gus Haris.

Mohammad Zainal Arifin menyebut bahwa Jawa Timur merupakan wilayah dengan ekosistem mangrove terluas di Pulau Jawa.

“Lebih spesifik lagi, 50 persen dari ekosistem yang ada di Jatim itu berada dalam ekosistem alami mangrove dengan formasi terlengkap, baik di wilayah barat Indonesia maupun di wilayah timur,” ungkapnya.

Ia juga memberikan apresiasi atas kepedulian Gubernur Khofifah dalam mendukung rehabilitasi dan konservasi mangrove serta memperkuat kolaborasi dengan komunitas lokal.

Mangrove Dorong Ekonomi dan Jaga Ekosistem Laut

Gubernur Khofifah menegaskan bahwa Festival Mangrove mencerminkan komitmen dan kecintaan terhadap alam serta tanggung jawab menjadikan bumi tempat yang lebih baik untuk generasi mendatang.

“Ke depan membutuhkan sebuah akselerasi dan edukasi yang luar biasa, sehingga kami berharap yang terlibat bukan hanya kalangan akademisi, tetapi juga siswa-siswi sekolah untuk mengenal mangrove,” ujarnya.

Khofifah menyoroti peran mangrove dalam menjaga populasi ikan, mencegah abrasi, hingga menyerap karbon lima kali lebih besar dari vegetasi lain.

Ia juga menekankan bahwa mangrove membawa manfaat ekonomi bagi pelaku UMKM melalui pemanfaatan bunga mangrove dan potensi pengembangan produk lokal.

Gubernur menyampaikan rencananya untuk terus memperluas kawasan mangrove di wilayah pesisir Kabupaten Probolinggo, khususnya dari Paiton hingga Tongas.

Sebagai langkah nyata menjaga ekosistem laut, Khofifah juga mendorong pelepasliaran burung sesuai rekomendasi BKSDA, serta bibit kepiting dan ikan tertentu agar nelayan dapat terus merasakan manfaat dari hutan mangrove.

“Suatu saat para nelayan akan menjaga dan mencintai mangrove. Mereka mengetahui bahwa mangrove sangat bermanfaat, seperti pada akar-akar pohon mangrove itu sebagai habitat ikan, kepiting dan udang,” ungkapnya.

Penulis :
Aditya Yohan