billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pemkot Padang Tambah 170 Bentor untuk Dukung Program Padang Goes To Zero Waste

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Pemkot Padang Tambah 170 Bentor untuk Dukung Program Padang Goes To Zero Waste
Foto: (Sumber: Wali Kota Padang, Provinsi Sumbar Fadly Amran membagikan ratusan becak motor kepada LPS di Kota Padang, Rabu (20/8/2025). Antara/Priscilla)

Pantau - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat, menambahkan 170 unit becak motor (bentor) kepada Lembaga Pengelola Sampah (LPS) se-Kota Padang sebagai bagian dari program Padang Goes To Zero Waste.

Dorong Pemberdayaan dan Pengumpulan Sampah Maksimal

Wali Kota Padang, Fadly Amran, menyampaikan bahwa penyerahan bentor ini merupakan langkah lanjutan dalam meningkatkan pengelolaan sampah secara menyeluruh di Kota Padang.

"Hari ini ada 170 unit becak motor yang dibagikan kepada LPS. Artinya Kota Padang sudah memiliki 480 unit yang tersebar di berbagai titik sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat dalam mengolah sampah," ujarnya.

Penambahan bentor ini bertujuan untuk memastikan seluruh sampah residu dapat terangkut dari wilayah pemukiman.

"Kita menginginkan mendekati 100 persen sampah di Kota Padang ini terpungut," tambah Fadly.

Langkah ini sejalan dengan visi Kota Padang dalam menggerakkan seluruh potensi masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Setelah proses pengumpulan, fokus berikutnya adalah pengolahan agar sampah tidak seluruhnya berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Pemkot juga berupaya agar pengolahan sampah mampu memberi nilai ekonomis bagi warga.

Teknologi RDF dan Bank Sampah Didorong untuk Ekonomi Sirkular

Sebagai bagian dari program Padang Goes To Zero Waste, Pemkot memaksimalkan peran bank sampah dalam mengurai dan memanfaatkan limbah rumah tangga.

Selain itu, komunikasi juga tengah dijalin dengan investor asal Jepang dan Jakarta untuk penerapan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) sebagai solusi jangka panjang.

Wali Kota Padang telah meminta dinas terkait mempercepat kajian penerapan teknologi RDF di kota tersebut.

Berdasarkan kajian awal, sekitar 200 ton sampah plastik per hari berpotensi diolah menggunakan metode RDF.

Jika dikelola dengan baik, pengolahan ini diyakini akan memberikan dampak ekonomi yang besar bagi masyarakat.

Pemkot juga tengah mendorong pendekatan ekonomi sirkular untuk mengurangi timbulan sampah dari sumbernya.

Berkat upaya tersebut, Kota Padang masuk dalam nominasi ASEAN ESC Award sebagai perwakilan dari Indonesia atas komitmennya dalam pengelolaan sampah berkelanjutan.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Aditya Yohan
FLOII Event 2025

Terpopuler