
Pantau - Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menjadi tuan rumah Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia (KPDI) ke-16 Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI pada 19–21 Agustus 2025 di Kota Tanjungpinang.
Kepala Perpusnas Aminudin Aziz menegaskan bahwa konsep perpustakaan digital tidak hanya terbatas pada digitalisasi bahan pustaka, melainkan mencakup perubahan paradigma layanan secara menyeluruh.
"Ketika kita bicara perpustakaan digital, itu berarti seluruh layanannya sudah berbasis digital. Bukan hanya mendigitalkan buku, tapi juga membangun pola pikir baru yang berorientasi pada layanan digital", ungkap Aminudin.
Peran AI dan Tantangan Digitalisasi di Daerah Terluar
Aminudin juga menyoroti bahwa kemajuan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) membuka banyak peluang bagi pengembangan layanan perpustakaan digital.
Teknologi ini dapat digunakan untuk membantu analisis data, menyajikan informasi secara lebih relevan, dan mengembangkan sistem referensi yang berbasis kebutuhan pengguna (user oriented).
KPDI 2025 mengangkat tema "Transformasi Digital: Peluang, Tantangan, dan Kesiapan Perpustakaan di Era Kecerdasan Buatan" sebagai bentuk respons atas perkembangan teknologi yang memengaruhi cara masyarakat mengakses informasi.
Rektor Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Profesor Agung Dhamar Syakti, menekankan pentingnya kesiapan infrastruktur digital, terutama akses internet, sebagai fondasi utama dalam transformasi layanan perpustakaan.
"Ini menjadi tantangan kita bersama, khususnya di Kepri yang wilayahnya tersebar antarpulau. Akses terhadap referensi dan data digital harus bisa dirasakan secara merata oleh masyarakat, termasuk di pulau-pulau terjauh", ungkapnya.
Pertukaran Pengetahuan dan Peserta dari Seluruh Indonesia
Selama tiga hari, KPDI 2025 menghadirkan berbagai diskusi panel, pertukaran pengetahuan antarpraktisi, serta berbagi praktik terbaik dari perpustakaan digital di berbagai daerah.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat transformasi kelembagaan perpustakaan di seluruh Indonesia agar lebih adaptif dan relevan di era digital.
KPDI tahun ini diikuti oleh 125 peserta dari seluruh Indonesia yang berasal dari beragam latar belakang, seperti perpustakaan perguruan tinggi, kementerian dan lembaga, Unit Pelaksana Teknis (UPT), dinas perpustakaan provinsi dan kabupaten/kota, perpustakaan sekolah, hingga perwakilan perpustakaan dari Kedutaan Besar Australia.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Tria Dianti