BMKG: Sebagian Besar Wilayah Indonesia Alami Hujan Ringan, Waspada Petir dan Gelombang Tinggi

Pantau - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami hujan ringan pada Kamis, 21 Agustus 2025, disertai potensi hujan petir dan gelombang tinggi di beberapa daerah.

Prakiraan Cuaca di Pulau Besar Indonesia

Dalam pernyataan yang disampaikan oleh prakirawan BMKG, Raeni Chindi, melalui kanal YouTube resmi BMKG dari Jakarta, sejumlah kota besar di Indonesia diperkirakan mengalami kondisi cuaca beragam.

Pulau Sumatra:

• Kota Banda Aceh, Pekanbaru, dan Padang diprakirakan berawan tebal.
• Kota Medan dan Tanjung Pinang diprakirakan hujan ringan.
• Kota Bengkulu, Jambi, Pangkal Pinang, dan Bandar Lampung juga diprakirakan hujan ringan.
• Kota Palembang berpotensi diguyur hujan sedang.

Pulau Jawa:

• Kota Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta diprakirakan mengalami hujan ringan.
• Wilayah Serang berpotensi mengalami hujan sedang.
• Kota Bandung diprakirakan mengalami hujan disertai petir.

Bali dan Nusa Tenggara:

• Kota Denpasar dan Kupang diprakirakan cerah berawan.
• Kota Mataram diprakirakan berawan.

Pulau Kalimantan:

• Kota Samarinda dan Banjarmasin diprakirakan berkabut.
• Kota Pontianak berawan.
• Kota Palangka Raya hujan ringan.
• Kota Tanjung Selor berpotensi mengalami hujan disertai petir.

Pulau Sulawesi:

• Kota Gorontalo dan Kendari diprakirakan berawan tebal.
• Kota Palu, Mamuju, dan Makassar diprakirakan hujan ringan.
• Kota Manado berpotensi mengalami hujan disertai petir.

Wilayah Indonesia Timur:

• Kota Ternate, Ambon, Manokwari, Nabire, Jayawijaya, dan Merauke diprakirakan hujan ringan.
• Kota Jayapura diprakirakan hujan sedang.
• Wilayah Sorong berpotensi mengalami hujan disertai petir.

Waspada Gelombang Tinggi di Perairan Selatan Jawa Timur

Selain prakiraan cuaca harian, BMKG juga mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi antara 2,5 hingga 4 meter di wilayah Samudera Hindia selatan Jawa Timur.

Masyarakat pesisir, nelayan, dan pelaku transportasi laut diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko yang mungkin ditimbulkan akibat kondisi tersebut.