
Pantau - Kementerian Pariwisata bersama delegasi Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina East ASEAN Growth Area (BIMP EAGA) meninjau langsung potensi wisata Karst dan Geopark Rammang-Rammang di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Kunjungan Delegasi BIMP EAGA
Asisten Deputi Bidang Hubungan Antarlembaga Internasional Kementerian Pariwisata, Zulkifli Harahap, menyatakan bahwa kunjungan ini bertujuan melihat lebih dekat daya tarik Rammang-Rammang.
"Pihak Kemenpar bersama delegasi BIMP EAGA mengunjungi destinasi wisata Rammang-Rammang untuk melihat lebih dekat potensi wisata ini yang sudah mendunia," ungkapnya.
Kunjungan tersebut diarahkan untuk menjajaki peluang pengembangan pariwisata berkelanjutan serta mempererat kerja sama lintas negara dalam mempromosikan kawasan karst terbesar ketiga di dunia.
Kolaborasi lintas negara diyakini penting dalam mendukung promosi pariwisata sehingga Rammang-Rammang dapat menjadi ikon pariwisata hijau dan ramah lingkungan di kawasan ASEAN.
Daya Tarik dan Dukungan Lintas Negara
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Maros, Suwardi Sawedi, menegaskan bahwa kawasan Rammang-Rammang memiliki pengakuan kelas dunia.
"Rammang-Rammang memiliki daya tarik kelas dunia karena sudah masuk sebagai warisan dunia yang diakui UNESCO," ujarnya.
Rammang-Rammang menawarkan bentang alam karst, aliran sungai, serta kehidupan masyarakat lokal yang masih otentik.
Delegasi BIMP EAGA turut menyoroti konsep community based tourism atau pariwisata berbasis komunitas yang dijalankan langsung oleh warga setempat.
"Pendekatan ini bisa menjadi model bagi destinasi wisata lain di kawasan regional," kata Susan Pudin dari BIMP-EAGA Facilitation Center.
Selain memperkuat kerja sama ekonomi dan pariwisata lintas negara, kunjungan ini juga menempatkan Sulawesi Selatan sebagai pintu penting kawasan Timur Indonesia.
Politeknik Pariwisata Makassar dilibatkan sebagai fasilitator dalam mendampingi agenda kunjungan delegasi BIMP EAGA di Sulawesi Selatan.
- Penulis :
- Arian Mesa