
Pantau - Anggota Komisi VII DPR RI, Kardaya Warnika, menegaskan pentingnya peran PT Chandra Asri sebagai penopang utama industri nasional, dalam kunjungan kerja spesifik ke pabrik petrokimia Chandra Asri di Cilegon, Banten, Jumat, 22 Agustus 2025.
Kardaya menyebut PT Chandra Asri sebagai perintis industri petrokimia Indonesia yang hasil produksinya menjadi bahan baku berbagai sektor penting seperti plastik dan tekstil.
"Chandra Asri itu perintis industri petrokimia nasional. Produk-produknya menjadi bahan baku plastik, tekstil, hingga banyak sektor lain. Kalau operasinya terganggu, dampaknya langsung ke perekonomian," ungkap Kardaya.
Tantangan Garam Industri dan Pentingnya Teknologi
Kardaya juga menyoroti nilai tambah besar dari industri petrokimia, bahkan mencontohkan negara tetangga seperti Singapura.
"Singapura tidak punya bahan baku, tapi mampu membangun industri petrokimia raksasa karena margin keuntungannya besar. Indonesia jangan sampai kalah bersaing," tegasnya.
Selain isu energi dan bahan baku nafta, Kardaya juga menyoroti masalah klasik yang masih belum terselesaikan, yaitu keterbatasan garam industri.
"Kita punya laut luas, tapi tetap kekurangan garam industri. Itu karena garam industri perlu aditif tambahan, tidak cukup hanya dari laut. Harus ada inovasi kimia, bukan sekadar mengeluh," katanya.
Menurut Kardaya, pemerintah bersama industri perlu serius mengembangkan teknologi pemrosesan garam agar bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri dan mengurangi ketergantungan impor.
"Kalau hanya mengandalkan garam alam tanpa pengolahan, selamanya kita akan bergantung pada impor," ujarnya.
Komitmen DPR dalam Mengawal Industri Strategis
Sebagai mantan Kepala BP Migas dan Dirjen di sektor energi, Kardaya mendukung penuh langkah strategis pemerintah dalam penyediaan gas dan penguatan rantai pasok bahan baku domestik.
Ia juga menekankan bahwa Komisi VII DPR RI akan terus mengawal keberlanjutan industri petrokimia agar menjadi penopang ekonomi nasional secara nyata.
"Komisi VII DPR akan mengawal dan mendorong agar ada solusi konkret, bukan hanya wacana, agar industri strategis ini benar-benar menjadi penopang ekonomi nasional," tutup Kardaya.
- Penulis :
- Aditya Yohan