billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kemenkes Pastikan dr Piprim Tetap Bisa Layani Pasien di RS Fatmawati, Termasuk dengan BPJS

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Kemenkes Pastikan dr Piprim Tetap Bisa Layani Pasien di RS Fatmawati, Termasuk dengan BPJS
Foto: (Sumber: Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Aji Muhawarman. ANTARA/Azmi Samsul Maarif)

Pantau - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan bahwa masyarakat tetap dapat memperoleh pelayanan medis dari dr Piprim Basarah Yanuarso di RSUP Fatmawati Jakarta dengan berbagai skema pembiayaan.

“Baik dengan membayar langsung secara mandiri, dengan asuransi swasta, maupun Jaminan Kesehatan Nasional atau BPJS Kesehatan,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman.

Mutasi ke RSUP Fatmawati

Aji menjelaskan bahwa sejak April 2025, dr Piprim telah dimutasi dari RSCM ke RSUP Fatmawati.

“Sebagai seorang ASN, memang harus siap ditugaskan dan mengabdi di manapun. Mutasi ini telah dilakukan sesuai dengan ketentuan dan regulasi yang berlaku,” ujarnya.

Menurut Kemenkes, mutasi dilakukan berdasarkan kebutuhan institusi dan untuk pengembangan pelayanan kesehatan masyarakat.

RSCM menegaskan layanan jantung anak tetap berjalan optimal meskipun dr Piprim dipindahkan.

Direktur SDM, Pendidikan, dan Penelitian RSCM, Edhi Sarwono, menyampaikan melalui akun resmi rumah sakit bahwa tim subspesialis jantung anak di RSCM terdiri dari empat orang dokter yang kompeten dan siap melayani pasien BPJS maupun non-BPJS.

“Tugas mutasi ini bukanlah untuk mengurangi layanan, melainkan memperkuat dan memperluas jangkauan layanan jantung anak di rumah sakit pemerintah lainnya, yaitu RSUP Fatmawati, demi pemerataan akses kesehatan bagi lebih banyak anak Indonesia,” ujar Edhi.

Respons dr Piprim

Sebelumnya, dr Piprim menyatakan akun praktik BPJS miliknya di RSCM telah dibekukan karena ia menolak mutasi dan mengkritik Kemenkes terkait independensi kolegium.

Ia menilai kondisi tersebut berdampak pada layanan pasien jantung anak di RSCM dan pendidikan calon dokter subspesialis jantung anak.

dr Piprim mengakui bahwa ia tidak lagi dapat melayani pasien BPJS di RSCM, namun masih bisa praktik di RSCM Kencana (poli swasta).

“Artinya bapak ibu yang putra-putrinya ingin dilayani oleh saya harus membayar kira-kira Rp4 juta dengan echo dan pemeriksaan di RSCM Kencana,” ungkapnya.

Ia menyadari kondisi tersebut berat bagi orang tua pasien, mengingat selama 28 tahun ia melayani pasien anak di RSCM, sebagian besar adalah peserta BPJS.

“Saya mohon maaf untuk tidak bisa lagi melayani anak-anak bapak ibu sekalian di RSCM dengan BPJS. Kalau bapak ibu ingin dilayani oleh saya maka bapak ibu bisa membayar dengan tarif swasta yang mungkin saja tarifnya bisa sampai ratusan juta rupiah,” katanya.

Kekhawatiran Pendidikan Dokter Subspesialis

Selain pelayanan, dr Piprim juga mengkhawatirkan keberlanjutan pendidikan subspesialis jantung anak.

Saat ini hanya ada sekitar 70 dokter anak subspesialis jantung di seluruh Indonesia.

Terdapat empat pusat pendidikan, dengan yang tertua berada di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) RSCM.

RSUP Fatmawati, tempat tugas baru dr Piprim, tidak menyelenggarakan pendidikan bagi calon dokter subspesialis jantung anak.

Penulis :
Ahmad Yusuf