
Pantau - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi siswa madrasah merupakan langkah strategis untuk membentuk generasi sehat, cerdas, dan produktif dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045.
Komitmen Kemenag Dukung Program Strategis Nasional
Dalam pernyataannya, Menteri Agama menegaskan bahwa program MBG adalah bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto.
"Hari ini, kita telah menyaksikan pendistribusian program MBG kepada siswa madrasah. Kita menyaksikan siswa madrasah semangat dan antusias menerima makanan bergizi ini," ungkapnya.
Ia menyampaikan apresiasi kepada Presiden atas perhatian terhadap pendidikan dan kesehatan siswa madrasah.
"Kita berterima kasih kepada Pak Presiden atas perhatiannya sehingga siswa madrasah dapat merasakan program MBG," katanya.
Kementerian Agama berkomitmen mendukung penuh pelaksanaan MBG sebagai bagian dari program strategis nasional.
Partisipasi Kemenag dalam program ini dinilai memberi kontribusi besar terhadap pencegahan stunting, pembentukan generasi berkualitas, dan terwujudnya keluarga maslahat.
"Melalui program MBG di madrasah, dengan gizi yang cukup, lahirlah generasi yang kuat. Dengan generasi yang kuat, terwujudlah Indonesia yang maju," ia menambahkan.
Cakupan, Dukungan Anggaran, dan Edukasi Gizi
Program MBG menargetkan total 82,9 juta penerima manfaat yang mencakup murid, santri, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Di lingkungan madrasah, terdapat 87.576 satuan pendidikan dengan jumlah siswa mencapai 10.491.243 orang.
Rinciannya adalah 1.361.255 anak jenjang Raudhatul Athfal (RA), 4.292.950 siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI), 3.232.426 siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan 1.604.612 siswa Madrasah Aliyah (MA).
"Kami berharap target sasaran murid madrasah dalam program ini dapat tercapai," ujar Menteri Agama.
Sebagai bentuk dukungan konkret, Kemenag telah mengeluarkan kebijakan yang memungkinkan penggunaan dana BOS Madrasah dan BOP RA untuk pelaksanaan program MBG.
Dukungan tersebut meliputi perbaikan sanitasi, penyediaan air bersih, alat ukur tinggi dan berat badan, serta fasilitas pendukung lainnya.
Selain itu, Kemenag bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional dan sejumlah kementerian/lembaga dalam menyiapkan pelatih nasional untuk edukasi gizi di madrasah.
"Kita akan lakukan secara bertahap penyediaan pelatih yang akan memberikan edukasi gizi di madrasah, sehingga murid tidak hanya menerima makanan bergizi, tetapi juga memahami kandungan gizi dalam makanan tersebut," jelasnya.
Kemenag akan terus melakukan koordinasi, evaluasi, dan pendampingan agar pelaksanaan MBG di madrasah berjalan optimal.
Tujuan utama pendampingan ini adalah agar program MBG memberikan manfaat nyata bagi tumbuh kembang anak bangsa, khususnya di lingkungan madrasah.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf