
Pantau - Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) resmi berkolaborasi menyusun kurikulum kreatif bagi Sekolah Rakyat untuk mendorong potensi siswa sekaligus mengembangkan ekonomi kreatif di daerah.
Kurikulum Kreatif untuk Kemandirian Anak dan Keluarga
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyampaikan bahwa Kemenekraf telah menyiapkan kurikulum khusus untuk diajarkan di Sekolah Rakyat.
"Agar mereka nanti secara terukur mampu meningkatkan kapasitas dan bisa mengembangkan dirinya, khususnya di bidang kreativitas," ujar Gus Ipul.
Ia menambahkan bahwa program ini tidak hanya berdampak pada anak-anak, tetapi juga akan membuat keluarga mereka lebih mandiri.
Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menilai program Presiden Prabowo melalui Sekolah Rakyat memiliki potensi besar dalam membina anak-anak.
"Kita tahu bahwa ekonomi kreatif saat ini sedang berkembang di berbagai daerah baik itu melalui musik, atau berkaitan dengan digitalisasi, fesyen, kuliner, dan sebagainya, dan kami melihat bahwa sekolah rakyat itu bisa melahirkan potensi-potensi yang luar biasa pada anak-anak kita dengan memberikan pembekalan dan keterampilan," kata Riefky.
Ia menjelaskan keterampilan tersebut nantinya dapat digunakan untuk bekerja atau berwirausaha sesuai dengan kebutuhan industri kreatif di tiap kabupaten/kota.
"Sehingga kurikulum yang kita lakukan itu, begitu mereka lulus atau selesai, itu juga yang memang dibutuhkan di daerah tersebut," ujarnya.
Literasi Digital, Kewirausahaan, dan Inkubasi Talenta
Kolaborasi ini mencakup literasi digital, teknologi, kewirausahaan, personal branding, dan storytelling yang akan dilengkapi dengan sertifikasi profesi bagi lulusan.
Sebelum masuk sekolah, setiap siswa Sekolah Rakyat sudah menjalani pemetaan bakat.
Riefky menjelaskan bahwa siswa yang memiliki talenta seni, media, dan teknologi akan diinkubasi agar menjadi pelaku ekonomi kreatif unggul di masa depan.
Kurikulum juga mengintegrasikan kewirausahaan kreatif, hak kekayaan intelektual, dan pembelajaran berbasis proyek untuk menghasilkan karya bernilai ekonomi yang terlindungi hukum.
Siswa akan mendapat jalur pengembangan karier kreatif sejak dini melalui pelatihan digital, magang, dan akses ke industri.
Sekolah Rakyat juga akan difungsikan sebagai creative-hub sekaligus pusat kegiatan ekonomi kreatif lokal dengan memanfaatkan asrama dan sekolah sebagai pusat pelatihan, pameran, serta kolaborasi komunitas kreatif daerah.
Mensos Gus Ipul menegaskan ada tiga hal yang diharapkan dari lulusan Sekolah Rakyat.
"Dia pintar, berkarakter dan terampil. Nah, keterampilannya ini nanti kita akan perkuat dan tentu pada saat yang sama itu akan membentuk karakter mereka sebagai orang yang profesional," kata Gus Ipul.
- Penulis :
- Arian Mesa