
Pantau - Eksponen Gerakan Mahasiswa 1998 dan alumni Kelompok Cipayung yang tergabung dalam 98 Resolution Network menyatakan bahwa suasana batin para pengunjuk rasa sejalan dengan kehendak Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam komitmen memberantas korupsi.
"Menurut pandangan kami, sesungguhnya suasana batin pengunjuk rasa sejalan dengan kehendak Presiden Prabowo yang telah menyatakan siap mati demi melawan koruptor kelas kakap atau kaum serakahnomic", ujar Haris Rusly Moti, tokoh 98 Resolution Network.
Ia menegaskan bahwa komitmen antikorupsi Presiden Prabowo bukan sekadar retorika, tetapi telah dibuktikan dengan berbagai langkah konkret.
Penindakan Korupsi, Evaluasi Program, dan Kepedulian terhadap Ojek Online
Haris menyebut bahwa Presiden Prabowo telah menunjukkan keseriusan dalam menyita 3,1 juta hektar lahan sawit bermasalah, yang selama ini dikuasai kelompok oligarki ekonomi.
"Hal ini akan menjadi titik tolak dalam membenahi tata kelola keuangan negara dan sekaligus sebagai jalan memperbaiki kesejahteraan rakyat dan pemerataan ekonomi", tegasnya.
Ia juga menyoroti komitmen Presiden dalam efisiensi anggaran, seperti menghentikan tantiem direksi dan komisaris BUMN, memangkas gaji tak wajar, serta mengurangi tunjangan aparatur negara.
"Presiden Prabowo berkomitmen kuat dalam hal menghentikan tantiem direksi dan komisaris BUMN, gaji yang tidak wajar, tunjangan aparatur negara dan BUMN yang berlebihan, ini adalah kebijakan nyata dalam melakukan efisiensi dan penghematan", ujarnya.
Selain itu, Presiden juga mengevaluasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari sisi tata kelola, serta mendorong pengurangan ketergantungan terhadap utang luar negeri dan impor.
Pemerintah saat ini, menurut Haris, tengah mengarahkan anggaran agar mengalir ke sektor produktif dan menyentuh lapisan ekonomi terbawah.
Haris juga menyinggung soal dukungan Presiden terhadap pengemudi ojek online, menyebut bahwa hanya di era Prabowo para pengendara ojol mendapat tunjangan hari raya.
"Karena hanya di era Presiden Prabowo pengendara ojek online mendapatkan tunjangan hari raya", ucapnya.
Ia mendesak agar aplikator ojek online menurunkan potongan maksimal menjadi 10 persen dan lebih terbuka terhadap tuntutan para mitra pengemudi.
Duka atas Korban Unjuk Rasa dan Seruan Dialog Nasional
98 Resolution Network juga menyampaikan duka cita atas meninggalnya Affan Kurniawan, pengemudi ojek daring yang terlindas kendaraan taktis Brimob di sekitar Gedung Parlemen pada Kamis malam, 28 Agustus 2025.
Haris menyebut Affan sebagai martir pejuang ekonomi rakyat dan menyatakan keprihatinan mendalam atas bentrokan antara massa dan aparat.
"Kami harapkan unjuk rasa dengan cara kekerasan dapat kita akhiri karena kita sesama anak bangsa", tegasnya.
Ia juga mengapresiasi langkah Presiden Prabowo yang menyatakan akan menindak tegas pihak-pihak yang bertanggung jawab atas jatuhnya korban jiwa dalam unjuk rasa 25–28 Agustus 2025.
98 Resolution Network menyatakan keyakinannya bahwa Presiden Prabowo berdiri bersama rakyat kecil, termasuk para pengemudi ojek daring.
Sebagai eksponen gerakan reformasi, Haris menekankan bahwa penyampaian pendapat lewat unjuk rasa adalah bentuk aspirasi publik yang sah dalam sistem demokrasi.
Ia juga mendesak seluruh penyelenggara negara dan pejabat publik untuk menjaga komunikasi politik yang santun, tidak provokatif, dan tidak menyakiti perasaan rakyat.
"Agar dalam menyampaikan pandangan politik dilakukan dengan cermat, tidak mencederai perasaan publik dan tidak melakukan tindakan provokatif baik ucapan maupun perbuatan. Komunikasi politik sepantasnya dilakukan secara santun dan bermartabat", jelasnya.
Sebagai penutup, Haris menyatakan bahwa 98 Resolution Network siap memfasilitasi dialog antar elemen bangsa untuk mencari solusi atas seluruh persoalan yang tengah dihadapi negeri.
"Presiden Prabowo tentu saja sangat mencermati dan memahami suasana kebatinan rakyat, siap menyerap aspirasi rakyat dan bersama semua kekuatan rakyat untuk melakukan perbaikan bagi terciptanya suasana yang sebaik-baiknya dan seadil-adilnya", pungkasnya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf