
Pantau - Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Irjen Pol Anggoro Sukartono, menyatakan kesiapan pihak kepolisian untuk menempuh jalur hukum terkait kematian mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta, Rheza Sendy Pratama, apabila pihak keluarga menginginkannya.
"Apabila keluarga akan mempertanyakan sampai kepada proses hukum dari meninggalnya, kami siapkan semua proses itu, mulai dari penyelidikan hingga penyidikan," ungkap Anggoro saat melayat ke rumah duka di Sendangadi, Mlati, Sleman, Minggu (31/8) malam.
Pihak keluarga disebutkan telah memilih untuk ikhlas dan menolak tawaran ekshumasi (pembongkaran makam) yang sebelumnya diajukan oleh kepolisian.
Namun demikian, Anggoro menegaskan bahwa jalur hukum tetap terbuka apabila di kemudian hari pihak keluarga berubah pikiran.
"Kalau nanti pihak keluarga di kemudian hari berubah pikiran dan ingin mempertanyakan proses hukum terhadap meninggalnya saudara Rheza, kami siap untuk melakukan penyidikan," ujarnya.
Seruan Polisi dan Dugaan Keterlibatan Aksi Unjuk Rasa
Kapolda DIY juga mengimbau masyarakat yang memiliki informasi atau menjadi saksi atas kejadian yang menimpa Rheza untuk segera melapor kepada pihak kepolisian.
"Sementara ini, yang kami lihat hanya dari media. Kami coba lihat berita-berita media sosial apakah benar korban yang diperlakukan seperti itu. Ini penting, jadi kalau masyarakat memang menemukan, sampaikan ke saya supaya saya mudah melakukan penyelidikan nantinya," katanya.
Forum BEM se-DIY dalam pernyataan di akun Instagram resminya menyebut bahwa Rheza sempat mengikuti aksi unjuk rasa di Yogyakarta pada Ahad (31/8).
Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan seseorang yang diduga Rheza mengendarai sepeda motor di sekitar Mapolda DIY saat aksi berlangsung.
Ketua BEM Amikom Yogyakarta, Alvito Afriansyah, meyakini bahwa sosok dalam video tersebut adalah Rheza.
"Betul, itu adalah korban yang kita lihat di video, bahwa korban tertinggal pada saat aparat melemparkan gas air mata, dan mungkin insiden itu terjadi saat itu. (Indikasi) dari motor, dan itu kami dapatkan informasinya dari teman sekelas yang memvalidasi bahwa itu memang betul Saudara Rheza," ungkapnya.
Investigasi Internal dari Pihak Kampus
Pihak Universitas Amikom Yogyakarta menyatakan akan melakukan investigasi internal guna menelusuri penyebab kematian Rheza.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Amikom Yogyakarta, Ahmad Fauzi, menyampaikan bahwa saat ini kampus masih mengumpulkan informasi dari rumah sakit serta rekan-rekan dekat Rheza.
Ia juga berharap kepolisian dapat memberikan penjelasan lengkap terkait peristiwa tersebut.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Tria Dianti








