
Pantau - Unjuk rasa di depan gedung DPRD Kabupaten Temanggung pada Senin, 1 September 2025, berakhir ricuh setelah massa melempari gedung dewan yang dijaga ketat aparat TNI dan Polri.
Kericuhan dan Tumbangnya Puluhan Demonstran
Aparat kepolisian berhasil mendesak para demonstran mundur dari depan gedung DPRD.
Kericuhan memuncak ketika aparat menembakkan gas air mata berkali-kali dari dalam gedung DPRD.
Massa yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat dan organisasi kemasyarakatan berlarian menyelamatkan diri.
Banyak demonstran tumbang akibat sesak napas dan terpapar gas air mata.
Ketua PMI Temanggung, Bambang Dewantoro, menyampaikan, "Ada 30 lebih yang tumbang, tapi jumlah pastinya belum bisa dipastikan karena kami masih menunggu laporan lengkap dari setiap pos."
Dua orang korban dirujuk ke RSUD Kabupaten Temanggung untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Penanganan Darurat PMI di Tengah Situasi Mencekam
PMI Temanggung menyiapkan tiga titik posko medis di Rumah Dinas Bupati, depan Kantor Kejari Temanggung, dan depan BCA.
Bambang Dewantoro menambahkan, "Lebih dari 30 orang korban yang membutuhkan penanganan medis darurat, terutama bantuan oksigen."
Sebagian besar korban mengalami sesak napas, pusing, dan iritasi mata.
Petugas PMI terus berjibaku memberikan penanganan cepat di tengah situasi mencekam.
Aksi demonstrasi ini merupakan bentuk protes terhadap sejumlah isu, mulai dari transparansi gaji anggota dewan, pengesahan RUU Perampasan Aset, hingga tuntutan keadilan atas kematian Afan Kurniawan, seorang pengendara ojek online.
- Penulis :
 - Arian Mesa
 








