Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

OpenAI Luncurkan Jobs Platform Berbasis AI, Siap Ubah Wajah Rekrutmen Global

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

OpenAI Luncurkan Jobs Platform Berbasis AI, Siap Ubah Wajah Rekrutmen Global
Foto: (Sumber: Arsip foto - CEO OpenAI, Sam Altman (kiri) saat acara Conversation with Sam Altman yang diselenggarakan KORIKA dan GDP Venture di Hotel Indonesia, Jakarta Pusat pada Rabu (14/6). ANTARA/Farhan Arda Nugraha..)

Pantau - OpenAI akan segera merambah pasar rekrutmen tenaga kerja dengan meluncurkan layanan baru bernama OpenAI Jobs Platform, sebuah platform perekrutan berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dijadwalkan hadir pada pertengahan tahun 2026.

Platform ini dirancang untuk mempertemukan perusahaan dengan calon tenaga kerja melalui sistem pencocokan otomatis yang ditenagai AI.

CEO OpenAI for Applications, Fidji Simo, menyampaikan bahwa layanan ini ditujukan untuk membantu perusahaan menemukan kandidat terbaik yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.

Selain itu, platform ini menyediakan jalur akses khusus bagi usaha kecil dan pemerintah daerah untuk merekrut talenta terbaik di bidang AI.

Langkah ini menandai ekspansi strategis OpenAI dari produk konsumennya, seperti ChatGPT, ke sektor aplikasi bisnis.

Kolaborasi, Sertifikasi, dan Komitmen Jangka Panjang

Fidji Simo juga akan memimpin pengawasan terhadap sejumlah inisiatif aplikasi baru OpenAI lainnya, termasuk Jobs Platform, browser AI, dan aplikasi media sosial.

Masuknya OpenAI ke sektor rekrutmen dinilai signifikan karena keterkaitannya dengan LinkedIn, yang dimiliki oleh Microsoft — investor terbesar sekaligus mitra utama OpenAI.

LinkedIn sendiri telah lebih dulu mengintegrasikan berbagai fitur AI untuk meningkatkan efektivitas proses pencocokan antara pencari kerja dan pemberi kerja.

Sebagai bagian dari strategi menyeluruh, OpenAI juga memperluas program OpenAI Academy dengan memperkenalkan sertifikasi keterampilan AI.

Program sertifikasi ini akan mulai diuji coba pada akhir tahun 2025 dan ditujukan untuk mendukung inisiatif pemerintah Amerika Serikat dalam memperluas literasi AI secara nasional.

OpenAI menargetkan dapat membantu proses sertifikasi terhadap 10 juta pekerja di AS hingga tahun 2030.

Perusahaan ritel raksasa Walmart disebut sebagai salah satu mitra utama dalam pelaksanaan program tersebut.

Meski banyak eksekutif teknologi menyuarakan kekhawatiran bahwa AI dapat menghilangkan jutaan pekerjaan konvensional, Fidji Simo menegaskan bahwa OpenAI justru hadir untuk menawarkan solusi.

Ia mengakui bahwa disrupsi akibat AI tidak bisa sepenuhnya dicegah, tetapi bisa diantisipasi melalui peningkatan keterampilan.

"OpenAI ingin membantu masyarakat meningkatkan keterampilan dalam memanfaatkan teknologi AI, serta menjembatani mereka dengan perusahaan yang membutuhkan keterampilan tersebut," ia mengungkapkan.

Penulis :
Ahmad Yusuf