HOME  ⁄  Nasional

Tim Gabungan Hancurkan 55 Rakit PETI di Sungai Kuantan, Air Sungai Kembali Jernih Setelah 20 Tahun

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Tim Gabungan Hancurkan 55 Rakit PETI di Sungai Kuantan, Air Sungai Kembali Jernih Setelah 20 Tahun
Foto: (Sumber: Tim gabungan kepolisian bersama BPBD dan Satpol PP Kuansing ketika menemukan aktivitas PETI di Sungai Kuantan. ANTARA/HO-Polres Kuansing.)

Pantau - Tim gabungan dari Polres Kuantan Singingi (Kuansing), Satpol PP Kuansing, BPBD Kuansing, dan Direktorat Polisi Air Polda Riau menghancurkan 55 unit rakit PETI (penambangan emas tanpa izin) di sepanjang aliran Sungai Kuantan dalam operasi yang digelar Kamis, 4 September 2025.

Kepala Satuan Samapta Polres Kuansing, AKP Refriadi, menjelaskan bahwa patroli dimulai dari arena pacu jalur Tepian Nyiur Malambai, Desa Sikakak, Kecamatan Cerenti.

Sebanyak enam unit speedboat dikerahkan untuk menyusuri sungai dalam patroli tersebut.

"Kami beri kesempatan sampai sore untuk membongkar secara mandiri. Namun apabila tidak dilakukan, kami akan ambil langkah tegas dengan menertibkan langsung di lapangan," ungkapnya.

Puluhan Rakit Ditertibkan, Proses Hukum Tetap Berjalan

Dari total 55 rakit PETI yang dimusnahkan, 35 unit ditemukan di Desa Pulau Bayur dan 20 unit lainnya di Desa Teluk Pauh.

Sementara lima rakit yang berada di Desa Sikakak dan Pulau Jambu langsung dirusak di tempat oleh petugas.

Kepala Polsek Cerenti, AKP Beni A. Siregar, menegaskan bahwa pihak kepolisian telah melakukan berbagai upaya preventif melalui sosialisasi dan koordinasi dengan para pemangku kepentingan di desa.

"Kita sudah memberikan edukasi agar aktivitas ini tidak kembali terjadi. Kalau masih ada yang nekat, rakit akan langsung kami rusak dan proses hukum tetap berjalan," tegasnya.

Sungai Kuantan Kembali Jernih, Masyarakat Diminta Jaga Lingkungan

Kepala Pelaksana BPBD Kuansing, Yulizar, mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan kejernihan Sungai Kuantan pasca-operasi.

Ia mengungkapkan bahwa saat pelaksanaan pacu jalur baru-baru ini, air sungai tampak jernih untuk pertama kalinya dalam 20 tahun terakhir.

"Itu bisa dinikmati masyarakat berkat kerja keras tim gabungan. Sesuai instruksi Bupati Kuansing, kita tidak boleh lagi membiarkan aktivitas PETI merusak sungai," ujarnya.

Operasi ini merupakan bentuk nyata penegakan hukum sekaligus perlindungan lingkungan dari kerusakan akibat penambangan emas ilegal.

Penulis :
Ahmad Yusuf