
Pantau - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi diluncurkan perdana di Kabupaten Pasaman Barat pada Senin, 8 September 2025, melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Aua Kuniang, Kecamatan Pasaman.
Dukung AstaCita, Pemkab Targetkan Gizi Anak Meningkat
Bupati Pasaman Barat, Yulianto, menyambut baik peluncuran program yang merupakan bagian dari AstaCita Presiden Prabowo Subianto tersebut.
“Ini langkah maju karena peluncuran Program MBG ini perdana di Pasaman Barat. Mudah-mudahan mengikuti di tempat lain,” ungkapnya.
Ia menilai bahwa program ini merupakan upaya konkret dalam meningkatkan kualitas gizi anak-anak di daerah, sekaligus mencetak generasi yang unggul.
“Melalui program ini kita berharap gizi anak-anak akan membaik dan menjadi generasi yang pintar, sehat, dan bisa menjadi pemimpin bangsa kedepannya,” tambahnya.
Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, melalui Dinas Pendidikan, terus berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dan yayasan terkait agar pelaksanaan MBG tepat sasaran dan sesuai dengan standar gizi yang berlaku.
2.000 Siswa di 12 Sekolah Jadi Tahap Awal Penyaluran
Ketua Yayasan Andalas Bumi Pasaman Barat, Rafa’an, menyebut bahwa SPPG Aua Kuniang telah dibangun sejak April 2025 dengan pendampingan dari BGN.
Pada tahap awal minggu ini, sebanyak 2.000 siswa di 12 sekolah—terdiri dari dua TK dan 10 sekolah dasar dan menengah pertama—akan menerima makanan bergizi dari program MBG.
“Pada pukul 23.00 WIB disiapkan menunya dengan memasak. Pukul 04.00 WIB dimasukkan ke tempatnya dan pukul 09.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB telah didistribusikan ke sekolah melalui dua unit armada,” jelas Rafa’an.
SPPG Aua Kuniang ditargetkan mampu menjangkau hingga 3.500 siswa di 18 sekolah yang berada dalam radius enam kilometer dari dapur pusat.
Menu makanan disusun oleh tenaga ahli gizi dan didukung oleh tim tata boga, akuntansi, serta juru masak bersertifikat, dengan pengawasan higienitas yang dilakukan setiap hari.
Sebanyak 46 relawan, mayoritas warga lokal Pasaman Barat, terlibat langsung dalam proses produksi dan distribusi makanan bergizi ini.
Program MBG di Pasaman Barat diharapkan menjadi percontohan di wilayah lain, sebagai upaya nyata menekan angka kekurangan gizi dan memperkuat investasi SDM sejak usia dini.
- Penulis :
- Aditya Yohan