
Pantau - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyebut biaya perbaikan Wisma MPR di Kota Bandung, Jawa Barat, yang rusak akibat dibakar massa dalam aksi unjuk rasa pada Jumat 28 Agustus mencapai Rp12,9 miliar.
Instruksi Presiden dan Rencana Perbaikan
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PU Dewi Chomistriana mengatakan perbaikan ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto untuk segera merehabilitasi aset negara yang terdampak kerusuhan.
"Upaya ini tentu tidak sebentar. Kami akan melakukan koordinasi dengan tenaga ahli cagar budaya di bawah Kementerian Kebudayaan untuk memastikan perbaikan sesuai aturan yang berlaku," ungkap Dewi di Bandung, Selasa.
Dari hasil uji tim Kementerian PUPR, Wisma MPR terbagi atas bangunan cagar budaya dan non-cagar budaya.
Bangunan cagar budaya mengalami kerusakan sedang, sementara bangunan non-cagar budaya rusak ringan.
"Karena ini bangunan cagar budaya, rehabilitasi harus dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian, mempertahankan keaslian, dan mengupayakan agar tidak banyak perubahan," ujarnya.
Dewi menjelaskan kerusakan sedang berarti struktur bangunan masih bisa dimanfaatkan, sehingga perbaikan dilakukan dengan memperkuat struktur tanpa perlu merobohkan bangunan.
Ia menargetkan proses identifikasi dan perencanaan selesai pada akhir 2025.
Pekerjaan fisik akan dimulai pada 2026 dan ditargetkan rampung pada Desember tahun yang sama.
Penindakan Hukum dan Respons MPR
Sebelumnya, Polda Jabar telah menangkap delapan provokator pembakar Wisma MPR di Bandung.
Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno juga meninjau lokasi dan meminta agar tidak ada lagi aksi anarki serupa.
- Penulis :
- Arian Mesa