Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Indonesia Dorong ASEAN Satukan Sikap Akhiri Polusi Plastik

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Indonesia Dorong ASEAN Satukan Sikap Akhiri Polusi Plastik
Foto: Deputi Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon KLH/BPLH Ary Sudijanto dalam pertemuan The 18th ASEAN Ministerial Meeting on the Environment (AMME) di Langkawi, Malaysia (sumber: Humas KLH)

Pantau - Indonesia mendorong negara-negara ASEAN untuk mendukung kesepakatan global mengakhiri polusi plastik dalam pertemuan para Menteri Lingkungan Hidup Asia Tenggara di Langkawi, Malaysia.

Indonesia Tekankan Kepemimpinan Regional

Deputi Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon KLH/BPLH, Ary Sudijanto, menyampaikan bahwa The 18th ASEAN Ministerial Meeting on the Environment (AMME) menghasilkan langkah nyata memperkuat kerja sama regional menghadapi krisis lingkungan global.

"Indonesia bertekad menjadi pelopor dalam pengelolaan sampah regional dengan target 100 persen sampah, termasuk plastik, terkelola dengan baik pada tahun 2029," ungkapnya.

Ia menambahkan, "Kami juga menyerukan agar ASEAN bersatu dalam memperjuangkan kesepakatan global untuk mengakhiri polusi plastik."

Seruan Indonesia didasarkan pada tantangan lingkungan lintas batas seperti perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, polusi laut, dan krisis limbah termasuk polusi plastik.

ASEAN sebagai organisasi regional dinilai harus bergerak bersama melindungi wilayah dari ancaman tersebut demi generasi mendatang.

Hasil Kesepakatan Pertemuan AMME

Pertemuan AMME turut dihadiri mitra strategis seperti Jepang, Uni Eropa, Tiongkok, dan Republik Korea.

Kesepakatan strategis yang dihasilkan antara lain pengesahan ASEAN Joint Statement on Climate Change for COP30 UNFCCC, pelaporan progres pendirian ASEAN Center for Climate Change (ACCC), serta penyusunan ASEAN Climate Change Strategic Action Plan yang akan diluncurkan awal 2026.

Selain itu, enam kawasan lindung baru ditetapkan sebagai ASEAN Heritage Park.

Sejumlah kota juga menerima ASEAN Environmentally Sustainable Cities Award atas keberhasilan mewujudkan udara bersih, pengelolaan air dan tanah berkelanjutan, serta perlindungan biodiversitas perkotaan.

Pertemuan menyepakati agenda penting berikutnya, yaitu COP-21 AATHP di Vietnam pada 2026 serta AMME ke-19 dan COP-22 AATHP di Nay Pyi Taw, Myanmar, pada 2027.

Penulis :
Shila Glorya