
Pantau - PT Indoplas Tianying Energy resmi membangun Pabrik Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Tangerang Selatan, Banten, dengan nilai investasi mencapai Rp2,6 triliun.
Investasi dan Kolaborasi Strategis
Indoplas Tianying Energy merupakan perusahaan joint venture antara PT Indoplas Energy Hijau (IEH), anak usaha PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA), dengan China Tianying Inc. (CNTY) yang dikenal sebagai penyedia teknologi pengolahan limbah asal China.
Direktur Utama PT Indoplas Tianying Energy, Bobby Gafur Umar, menegaskan bahwa pembentukan Indoplas sebagai badan usaha pelaksana (BUP) menjadi langkah nyata kerja sama OASA dan CNTY dalam mewujudkan solusi berkelanjutan pengelolaan sampah perkotaan.
"PSEL Tangsel ini akan menjadi kontribusi konkret kami mendukung program pemerintah mengurangi volume sampah sekaligus menyediakan energi bersih bagi masyarakat," ungkapnya.
Proyek ini akan menggunakan skema Build–Operate–Transfer (BOT) selama 30 tahun dengan target memulai konstruksi awal pada 2026 dan ditargetkan selesai dalam tiga tahun.
Kapasitas dan Teknologi Ramah Lingkungan
Fasilitas PSEL Tangsel dirancang untuk mengolah 1.100 ton sampah per hari, terdiri atas 1.000 ton sampah baru dan 100 ton sampah lama.
Teknologi yang digunakan adalah Moving Grate Incinerator (MGI) modern yang diklaim ramah lingkungan.
Dengan sistem tersebut, PSEL Tangsel diproyeksikan menghasilkan listrik hingga 23,5 megawatt yang akan disalurkan ke jaringan nasional.
Sebelumnya, PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) telah ditetapkan sebagai pemenang tender PSEL Kota Tangerang Selatan.
Penetapan itu dituangkan dalam Surat Keputusan yang diserahkan langsung oleh Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK), Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie, pada 17 April 2025 di Kantor Wali Kota.
- Penulis :
- Shila Glorya