Kemendukbangga Libatkan Perguruan Tinggi Kawal Desain Besar Kependudukan Menuju Indonesia Emas 2045

Pantau - Sekretaris Jenderal Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga), Budi Setiyono, menegaskan bahwa perguruan tinggi di Indonesia memiliki peran strategis dalam mengawal implementasi desain besar pembangunan kependudukan secara berjenjang.

Kampus Diminta Aktif Jalankan Peta Jalan Kependudukan

Pernyataan tersebut disampaikan Budi dalam Simposium Nasional Kependudukan 2025 yang berlangsung di Auditorium Universitas Negeri Padang (UNP), Sumatera Barat.

"Desain besar pembangunan kependudukan ini harus kita jalankan dengan sebuah peta jalan pembangunan yang akan diimplementasikan secara berjenjang", ujarnya.

Budi menekankan bahwa tidak hanya pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota, tetapi seluruh perguruan tinggi juga memiliki tanggung jawab untuk turut mengawal peta jalan pembangunan kependudukan.

Ia menyebut bahwa Kemendukbangga atau BKKBN telah menjalin koordinasi dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi serta Kementerian Dalam Negeri untuk memastikan peran aktif kampus-kampus di seluruh Indonesia.

"Konsorsium perguruan tinggi ini sangat penting dalam membantu desain besar pembangunan kependudukan", ungkapnya.

Bonus Demografi Jadi Fokus, UNP Kirim Ribuan Mahasiswa Setiap Tahun

Menurut Budi, kerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait merupakan langkah konkret untuk mengoptimalkan bonus demografi menuju pencapaian visi Indonesia Emas 2045.

"Ini adalah langkah kapitalisasi bonus demografi dan pencapaian Indonesia Emas pada 2045", tegasnya.

Rektor Universitas Negeri Padang (UNP), Krismadinata, menyatakan kesiapan kampusnya bersama perguruan tinggi lain untuk membantu pemerintah pusat, khususnya Kemendukbangga, dalam menjalankan program kependudukan.

UNP telah menunjukkan komitmen melalui pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik stunting.

Setiap tahun, UNP mengirimkan sekitar 10.000 mahasiswa ke berbagai desa untuk terlibat langsung dalam penyelesaian berbagai permasalahan masyarakat, termasuk penanganan tengkes (stunting).

"Para mahasiswa KKN yang kita kirim bertujuan membantu masyarakat termasuk menyukseskan berbagai program Kemendukbangga", jelas Krismadinata.