
Pantau - Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Nusa Tenggara Timur (NTT) bergerak cepat memulihkan akses jalan dan jembatan yang terputus akibat banjir bandang di Kabupaten Nagekeo, NTT.
Enam kontainer berisi rangka jembatan telah dikirim dari Kupang menuju Pelabuhan Aimere untuk mempercepat proses pembangunan jembatan darurat di lokasi terdampak.
"Hari ini enam kontainer rangka jembatan dikirim dari Kupang, menuju ke pelabuhan Aimere, untuk mempercepat proses pembangunan jalan yang putus," kata Kepala Seksi Preservasi BPJN NTT, Rofinus Ngilo, dari Flores, Kamis (11/9).
Empat Jembatan Putus, BPJN Kerja 24 Jam
Banjir bandang yang terjadi pada Senin, 8 September 2025, mengakibatkan terputusnya sejumlah akses jalan di wilayah Nagekeo, termasuk sedikitnya empat jembatan yang rusak berat.
Rofinus menegaskan bahwa BPJN NTT berusaha bergerak cepat dalam melakukan pemulihan infrastruktur di daerah tersebut.
"Kita kerja cepat, semalam saja jam 2 subuh kita masih rapat bahas perbaikan jalan," ujarnya.
Selain BPJN NTT, pemerintah daerah dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga dilibatkan dalam upaya membuka kembali akses ke desa-desa yang sempat terisolasi.
"Kan itu untuk masuk ke beberapa desa tidak bisa jadi kita sedang usahakan, dengan menggerakkan sejumlah alat-alat berat untuk membersihkan material longsor," tambah Rofinus.
Gunakan Bronjong dan Alat Berat untuk Percepatan
Dalam proses perbaikan, BPJN NTT juga telah menyiapkan bronjong untuk memperkuat struktur jalan yang terdampak longsor akibat banjir.
Rofinus menyatakan harapannya agar seluruh perbaikan jembatan dan jalan dapat segera dirampungkan, sehingga aktivitas masyarakat bisa kembali normal.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa 18 desa di Kabupaten Nagekeo sempat terisolasi akibat banjir bandang, dengan korban tercatat tiga orang meninggal dunia dan empat orang hilang.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Tria Dianti