Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BPBD Bali Catat 18 Korban Jiwa Akibat Banjir, Ratusan Titik Bencana Dilaporkan

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

BPBD Bali Catat 18 Korban Jiwa Akibat Banjir, Ratusan Titik Bencana Dilaporkan
Foto: (Sumber: Dokumentasi BPBD Bali, Basarnas, dan TNI saat proses evakuasi korban meninggal dunia dampak banjir besar di Denpasar, Bali, Kamis 11/9/2025. ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari)

Pantau - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali merilis data terbaru terkait banjir besar yang melanda sejumlah wilayah sejak Rabu, 10 September 2025. Hingga Jumat, 12 September 2025 pukul 06.00 WITA, tercatat 18 orang meninggal dunia akibat bencana ini.

Data Korban dan Lokasi

BPBD Bali merinci korban jiwa terbanyak berada di Denpasar dengan 12 orang.

Disusul Gianyar tiga orang, Jembrana dua orang, dan Badung satu orang.

Selain itu, masih ada dua korban lain yang dalam pencarian tim SAR gabungan.

"Upaya pencarian terus dilakukan dengan melibatkan personel gabungan di lapangan," ujar Kepala Pelaksana BPBD Bali.

Dampak Bencana di Lapangan

Hingga hari ketiga, banjir tercatat di 163 titik dengan konsentrasi terbanyak di Denpasar sebanyak 81 titik.

Selain banjir, ada pula 64 titik tanah longsor dengan dominasi di Tabanan sebanyak 43 titik.

Bencana lain yang dilaporkan adalah 35 pohon tumbang, dua jembatan putus, tiga ruas jalan rusak, dan 21 tembok jebol di beberapa wilayah.

Kerusakan fisik cukup besar dengan total 514 unit bangunan terdampak dan estimasi kerugian mencapai Rp28,9 miliar.

Rincian kerusakan antara lain Denpasar 474 unit bangunan senilai Rp25,5 miliar, Bangli tiga bangunan senilai Rp292 juta, serta Tabanan 29 bangunan senilai Rp3,08 miliar.

Untuk Karangasem dan Gianyar, jumlah kerugian masih dalam proses penghitungan.

Kondisi Pengungsian

Sejumlah posko pengungsian juga masih aktif hingga hari ini.

Di Denpasar terdapat 186 pengungsi yang tersebar di enam posko.

Sementara di Jembrana, 250 pengungsi ditampung di dua posko darurat.

BPBD Bali menegaskan bahwa Provinsi Bali masih berada dalam masa tanggap darurat mengingat banyaknya korban jiwa, kerusakan infrastruktur, serta ribuan warga yang terdampak.

Penulis :
Aditya Yohan