Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kelas Digital Huma Betang Jadi Tonggak Transformasi Pendidikan Digital di Kalimantan Tengah

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Kelas Digital Huma Betang Jadi Tonggak Transformasi Pendidikan Digital di Kalimantan Tengah
Foto: (Sumber: Arsip - Gubernur Kalteng Agustiar Sabran saat meninjau salah satu SMA di Palangka Raya dan berbincang dengan pelajar, belum lama ini. ANTARA/HO-Disdik Kalteng)

Pantau - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) resmi meluncurkan program Kelas Digital Huma Betang sebagai upaya transformasi pendidikan berbasis digital yang menyeluruh di seluruh wilayah, dari kota hingga pedalaman.

Akses Belajar Merata Lewat Sistem Terpadu

Gubernur Kalteng Agustiar Sabran menegaskan bahwa pendidikan saat ini tidak lagi sebatas mencatat di buku, tetapi juga tentang membuka akses informasi, memperluas sumber belajar, dan menyetarakan materi pelajaran bagi semua siswa.

Sistem Kelas Digital Huma Betang mencakup berbagai fitur modern seperti pengelolaan kelas, absensi siswa, pembagian modul ajar, ujian daring, serta pemantauan proses belajar melalui satu sistem terpadu.

Gubernur juga mendorong kombinasi pelaksanaan digitalisasi di sekolah, yaitu dengan porsi 25 persen kegiatan menulis dan 75 persen pembelajaran digital.

Selain pengembangan aplikasi, Pemprov Kalteng turut mendistribusikan perangkat TV interaktif ke berbagai sekolah.

Perangkat ini dirancang untuk mempermudah interaksi guru dan siswa, berbagi modul ajar, serta menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan dan sesuai perkembangan zaman.

Program Pertama yang Libatkan Semua Pelaku Pendidikan

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Reza Prabowo, menyatakan bahwa Kelas Digital Huma Betang adalah program pertama di Indonesia yang mengintegrasikan seluruh pelaku pendidikan ke dalam satu platform digital, mulai dari pengawas, guru, siswa, hingga Dinas Pendidikan.

"Program ini akan terus kita kembangkan untuk menyajikan pendidikan lebih berkualitas, di mana Bapak Gubernur menginginkan tidak ada gap, tidak ada perbedaan antara kualitas pendidikan di pedalaman dan di perkotaan," ungkap Reza.

Guru matematika di SMAN 2 Palangka Raya, Yostra Timi, menyambut baik program ini karena dinilai sangat membantu proses belajar mengajar.

"Fitur-fitur seperti upload modul, ujian online, hingga absensi real time membuat pembelajaran lebih efektif. Bahkan, kegiatan belajar kami bisa dipantau langsung oleh Bapak Gubernur," jelasnya.

Program ini diharapkan menjadi langkah konkret menuju pemerataan akses dan mutu pendidikan di seluruh Kalimantan Tengah, tanpa terkecuali.

Penulis :
Aditya Yohan