
Pantau - Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, mengajukan permohonan operasi modifikasi cuaca kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pusat menyusul hujan kembali turun di sejumlah wilayah Bali di tengah proses penanganan pascabanjir.
"Sudah, sudah kita sampaikan (permohonan operasi modifikasi cuaca), saya kira itu penting untuk dilakukan," ujarnya, Selasa (16/9/2025).
Sejak Senin (15/9), hujan intensitas ringan hingga sedang terjadi di beberapa titik di Kota Denpasar, sementara penanganan sampah dan lumpur pascabanjir besar pada Rabu (10/9) masih berlangsung.
Modifikasi Cuaca Jadi Solusi Jangka Pendek, Tapi Harus Hati-hati
Giri Prasta menyampaikan bahwa antisipasi dini terhadap potensi hujan perlu ditingkatkan, terutama mengingat akurasi prakiraan cuaca menurun saat masa peralihan musim.
"Jadi, kita harus berkoordinasi dengan BMKG, begitu juga dengan BPBD dengan selalu melakukan antisipasi dini terkait dengan persoalan mungkin yang ada," katanya.
Namun, ia mengingatkan bahwa pelaksanaan modifikasi cuaca tidak boleh sembarangan, karena berisiko menimbulkan hujan deras di waktu yang tidak diinginkan.
Selain itu, di tengah musim kemarau, air hujan masih dibutuhkan oleh petani, sehingga pelaksanaan teknologi penyemaian awan perlu dilakukan secara selektif dan terencana.
Pemprov Bali Fokus Perbaikan Jangka Panjang, Larang Alih Fungsi Lahan
Untuk jangka panjang, Pemprov Bali akan mengambil langkah strategis dalam mitigasi risiko banjir.
Giri Prasta menegaskan akan melarang alih fungsi lahan produktif menjadi kawasan komersial, serta memperkuat pengelolaan daerah aliran sungai (DAS).
Pemprov juga akan memimpin pemulihan tutupan hutan di kawasan DAS serta memastikan tata kelola sungai tidak terganggu oleh sumbatan atau penyempitan saluran air.
"Terhadap genangan yang sekarang ini, beberapa jam hujan sudah ada beberapa genangan, kami sudah koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan gerak cepat, dengan juga bantuan pompa air kita bisa mempercepat surutnya air," tambahnya.
Langkah ini diambil untuk mencegah krisis lingkungan yang lebih besar dan memastikan pemulihan Bali pascabanjir bisa berjalan lebih cepat dan aman.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf