
Pantau - Dinas Sosial Kalimantan Timur (Dinsos Kaltim) menekankan pentingnya pembentukan kemandirian pada siswa Sekolah Dasar (SD) dalam pengoperasian Sekolah Rakyat berbasis sekolah berasrama (boarding school), yang diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Dinsos Kaltim, Achmad Rasyidi, menyatakan bahwa jenjang SD menjadi tantangan utama karena anak-anak harus siap berpisah dari orang tua mereka.
"Tantangan paling utama jenjang SD, karena sistem sekolah ini adalah boarding school, sehingga perhatian kami bagaimana membuat anak-anak siap untuk berpisah dari orang tua mereka," ujarnya.
Pendampingan Intensif untuk Bantu Adaptasi Anak dan Dukung Tujuan Program
Penerapan sistem asrama di Sekolah Rakyat bertujuan membentuk karakter dan melatih kemandirian sejak usia dini, sebagai bekal penting bagi masa depan siswa.
Untuk mengatasi kekhawatiran psikologis baik dari siswa maupun orang tua, Dinsos Kaltim menerapkan sistem pendampingan intensif, di mana satu wali asuh akan membina sepuluh siswa secara personal.
Pendekatan ini diharapkan dapat mempermudah adaptasi siswa terhadap lingkungan baru yang jauh dari keluarga.
Program Sekolah Rakyat menyasar anak-anak dari keluarga kurang mampu di delapan kabupaten/kota se-Kalimantan Timur, dengan seluruh kebutuhan siswa ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah, termasuk akomodasi, makan, dan seragam sekolah.
"Oleh karena itu, keberhasilan mengatasi tantangan psikologis ini menjadi kunci agar tujuan utama program, yaitu membuat siswa dapat fokus belajar untuk memutus mata rantai kemiskinan, dapat tercapai secara optimal," ungkap Rasyidi.
Sekolah Rakyat tahap I-C dijadwalkan memulai kegiatan perdananya dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada 30 September 2025.
- Penulis :
- Aditya Yohan