
Pantau - Pemerintah Kota Sorong, Papua Barat Daya, menyalurkan makanan tambahan bergizi kepada 48 penerima manfaat yang terdiri atas 30 balita stunting dan 18 ibu hamil berisiko tinggi sebagai langkah konkret menekan angka stunting di wilayah tersebut.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Sorong, Jemima Elisabeth Lobat, menjelaskan bahwa program ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap tumbuh kembang anak dan kesehatan ibu hamil.
"Langkah ini merupakan upaya kami untuk menekan angka stunting di Kota Sorong," ujarnya.
Penyaluran di Tiga Rumah Gizi, Program Berlangsung 40 Hari
Penyaluran makanan tambahan dilakukan serentak di tiga rumah pemulihan gizi, masing-masing menyasar enam ibu hamil dan 10 balita.
"Jadi, total penerima makanan tambahan bergizi itu sebanyak 48 penerima manfaat yang terdiri atas 30 balita dan 18 ibu hamil," jelas Jemima.
Program ini berlangsung selama 40 hari, di mana para penerima manfaat akan mendapatkan asupan makanan bergizi setiap hari.
"Setiap hari 30 balita dan 18 ibu hamil akan terus mendapatkan makanan tambahan bergizi selama 40 hari," lanjutnya.
Selain penyaluran, program ini juga disertai evaluasi berkala untuk memantau perkembangan kesehatan balita dan ibu hamil yang menjadi sasaran.
Angka Stunting Turun, Pemkot Terus Lakukan Intervensi
Survei Kesehatan Indonesia mencatat bahwa angka stunting di Kota Sorong pada tahun 2024 mencapai 30,0 persen.
Namun, berkat berbagai intervensi yang dilakukan, angka tersebut berhasil ditekan menjadi 29,2 persen.
Dinas Kesehatan Kota Sorong berharap program ini dapat meningkatkan status kesehatan ibu hamil, mendukung tumbuh kembang balita, serta mempercepat penurunan prevalensi stunting di daerah tersebut.
- Penulis :
- Aditya Yohan