Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BNPT Ajak Tokoh Agama Jadikan Keberagaman sebagai Benteng Lawan Radikalisme di Wonogiri

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

BNPT Ajak Tokoh Agama Jadikan Keberagaman sebagai Benteng Lawan Radikalisme di Wonogiri
Foto: (Sumber: Direktur Pencegahan BNPT Prof. Irfan Idris dalam acara Dialog Kebangsaan di Wonogiri, Jawa Tengah, Senin (15/9/2025). (ANTARA/HO-BNPT RI))

Pantau - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar Dialog Kebangsaan di Wonogiri, Jawa Tengah, pada Senin (15/9/2025), dengan mengajak tokoh agama dan masyarakat menjadikan keberagaman sebagai kekuatan untuk melawan radikalisme dan terorisme.

Direktur Pencegahan BNPT, Prof. Irfan Idris, menegaskan bahwa keberagaman suku, bahasa, dan agama di Indonesia bukan ancaman, melainkan kekuatan yang harus dirawat sebagai perekat bangsa.

"Keragaman justru harus dijaga sebagai perekat bangsa. Namun bangsa multikultural seperti Indonesia rawan disusupi konflik, terutama jika ada pihak yang menjadikan agama sebagai pembenaran untuk melakukan kekerasan," ujarnya.

Terorisme Dinilai Sebagai Penyimpangan Ajaran Agama

Menurut Irfan, aksi teror merupakan bentuk penyimpangan terhadap ajaran agama karena justru menimbulkan kecurigaan antarumat, merusak harmoni sosial, dan mengancam masa depan bangsa.

Ia menekankan pentingnya dialog lintas agama untuk menghancurkan prasangka, memperkuat hubungan, menyatukan hati, dan membangun rasa saling percaya dalam melawan propaganda radikal.

"Al-Qur’an jelas menyebut manusia diciptakan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa untuk saling mengenal, bukan saling curiga. Semua agama pun menekankan cinta kasih, perdamaian, dan keadilan," kata Guru Besar UIN Alauddin Makassar itu.

Irfan menegaskan bahwa Indonesia adalah rumah besar bagi semua keyakinan, dan perbedaan harus dipahami sebagai anugerah, bukan sumber perpecahan.

DPR: Melawan Terorisme Harus Jadi Tanggung Jawab Bersama

Anggota Komisi XIII DPR RI, Hamid Noor Yasin, turut hadir dalam kegiatan tersebut dan menekankan bahwa keamanan, ketenteraman, dan kesejahteraan adalah syarat dasar kebahagiaan suatu bangsa.

"BNPT punya peran, tapi ini bukan hanya tugas BNPT. Semua elemen bangsa harus berkolaborasi," ucap Hamid.

Ia menambahkan bahwa upaya melawan terorisme harus disertai dengan penghapusan kemiskinan agar tidak muncul ruang subur bagi penyebaran paham radikal.

DPR mengapresiasi pelaksanaan dialog ini dan mendorong agar kegiatan serupa diperbanyak agar tokoh agama dan masyarakat semakin tercerahkan dalam menjaga perdamaian dan keberagaman.

Dialog Kebangsaan ini diikuti oleh lebih dari 200 peserta yang berasal dari tokoh agama, tokoh masyarakat, ormas keagamaan, akademisi, aparat, hingga eks anggota Jamaah Islamiyah (JI) yang kini aktif menjadi mitra program deradikalisasi.

Penulis :
Aditya Yohan