HOME  ⁄  Nasional

Program Makan Bergizi Gratis Digenjot di Makassar, Jadi Instrumen Perangi Stunting dan Dorong Ekonomi Rakyat

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Program Makan Bergizi Gratis Digenjot di Makassar, Jadi Instrumen Perangi Stunting dan Dorong Ekonomi Rakyat
Foto: Suasana foto bersama bersama peserta disela sosialisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) dilaksanakan pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN) bersama Komisi IX DPR RI bertema bersama mewujudkan generasi sehat Indonesia ini bertempat di Vann in Sky, Makassar, Sulawesi Selatan (sumber: Dokumentasi BGN)

Pantau - Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN) bersama Komisi IX DPR RI terus menggaungkan sosialisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Makassar, Sulawesi Selatan, sebagai langkah strategis memutus rantai stunting sekaligus menggerakkan roda perekonomian lokal.

51 Dapur SPPG Beroperasi di Makassar

Sebanyak 51 dapur Sentra Produksi Pangan Gizi (SPPG) telah beroperasi di Kota Makassar per September 2025.

Dapur tersebut setiap hari menyiapkan makanan bergizi bagi penerima manfaat program MBG.

Perwakilan BGN, Adib Alfikry, menegaskan bahwa program MBG tidak hanya berfokus pada aspek kesehatan, tetapi juga memiliki dimensi ekonomi melalui keterlibatan pelaku usaha lokal.

"SPPG bukan hanya dapur gizi, tapi juga mesin penggerak ekonomi rakyat. Pelaku usaha lokal, petani, hingga UMKM pangan kita libatkan agar perputaran ekonomi tetap hidup," ungkap Adib Alfikry.

MBG Jadi Investasi Masa Depan Bangsa

Anggota Komisi IX DPR RI, Ashabul Kahfi, menyebut MBG bukan sekadar bantuan makanan, tetapi instrumen strategis negara untuk memutus rantai stunting dan meningkatkan kualitas generasi bangsa.

"Program MBG adalah investasi masa depan bangsa. Jika gizi anak sejak dini tidak terpenuhi, maka kita sedang mempertaruhkan kualitas SDM Indonesia. Ini bukan lagi isu kesehatan, tapi isu peradaban," tutur Ashabul Kahfi.

Ia menambahkan bahwa kualitas pangan dan gizi adalah kunci dalam menciptakan sumber daya manusia unggul yang sejalan dengan visi Indonesia 2045 untuk mewujudkan generasi emas.

Akademisi UIN Alauddin Makassar, Syamsul Tomar, juga menegaskan bahwa stunting merupakan ancaman multidimensi yang harus segera ditangani.

"Stunting bukan hanya tubuh anak yang pendek, tapi masa depan bangsa yang dipangkas. MBG ini hadir sebagai solusi nyata, sekaligus membuka jalan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan UMKM pangan," papar Syamsul Tomar.

Melalui kolaborasi lintas sektor, program MBG diharapkan mampu memperkuat ketahanan gizi anak sekaligus menjadi tulang punggung ekonomi kerakyatan.

Sosialisasi program MBG di Makassar ini diikuti oleh ratusan peserta masyarakat yang hadir di Vann in Sky, Makassar.

Penulis :
Arian Mesa