billboard mobile
HOME  ⁄  Nasional

Menag Paparkan Program Kader Ulama Perempuan kepada Delegasi AIMEP, Soroti Kesetaraan dan Pendidikan Internasional

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Menag Paparkan Program Kader Ulama Perempuan kepada Delegasi AIMEP, Soroti Kesetaraan dan Pendidikan Internasional
Foto: (Sumber: Menteri Agama bertemu delegasi AIMEP di Kantor Kementerian Agama, Jakarta (17/09/2025))

Pantau - Menteri Agama Nasaruddin Umar menerima kunjungan delegasi Australia-Indonesia Muslim Exchange Program (AIMEP) dan memaparkan Program Kader Ulama Perempuan sebagai bagian dari penguatan peran perempuan dalam kepemimpinan keagamaan, Rabu, 17 September 2025, di kantor Kementerian Agama, Jakarta.

Perempuan Juga Berhak Jadi Ulama

Dalam pertemuan tersebut, Menag memaparkan dua program utama yang dilaksanakan oleh Masjid Istiqlal, yakni Program Pendidikan Kader Ulama (PKU) dan Pendidikan Kader Ulama Perempuan (PKUP).

Ia menegaskan bahwa program pendidikan kader ulama tidak hanya diperuntukkan bagi laki-laki, tetapi juga bagi perempuan.

"Jadi ulama bukan hanya untuk laki-laki tapi juga untuk perempuan. Jadi kita bersiap bersama program laki-laki dan perempuan untuk ulama kader di masa depan. Dan 6 bulan latihan mengikuti kursus di AS dan Al-Azhar University selama 6 bulan", ungkapnya.

Menurut Menag, PKUP merupakan satu-satunya program pendidikan kader ulama yang secara khusus ditujukan bagi perempuan.

Ia juga menyatakan bahwa hak perempuan untuk menjadi ulama sama dengan hak laki-laki, dan hal tersebut perlu difasilitasi secara sistematis.

Pelatihan di Luar Negeri dan Promosi Toleransi

Menag menjelaskan bahwa peserta PKU dan PKUP tidak hanya mendapatkan pelatihan di dalam negeri, tetapi juga dibekali dengan pendidikan lanjutan di luar negeri, seperti Amerika Serikat dan Mesir.

Ia menyebutkan rencana ke depan untuk mengembangkan program double degree selama satu tahun, bekerja sama dengan Universitas PTIQ, lembaga pendidikan di Amerika Serikat, Mesir, dan Maroko.

Maroko dipilih sebagai salah satu tujuan pendidikan karena dinilai memiliki universitas yang istimewa dan moderat.

Dalam kesempatan yang sama, Menag menyarankan agar delegasi AIMEP mengunjungi Masjid At-Tin dan Masjid Sunda Kelapa.

Menurutnya, mengunjungi tempat-tempat tersebut akan memperkenalkan keragaman masyarakat Jakarta, yang merupakan komunitas muslim terbesar di dunia dan kaya akan budaya serta tradisi.

Penulis :
Ahmad Yusuf