
Pantau - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), Brigadir Jenderal TNI Wahyu Yudhayana, menyatakan bahwa situasi keamanan di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, telah kembali kondusif usai keributan yang sempat terjadi.
Konflik Berawal dari Perselisihan Pelajar
Pernyataan tersebut disampaikan Wahyu dalam acara TNI Fair 2025 yang digelar di kawasan Monumen Nasional, Jakarta, pada Sabtu, 20 September 2025.
Ia menjelaskan bahwa keributan di Yalimo bermula dari persoalan kecil yang terjadi di lingkungan sekolah.
"Permasalahan awalnya bukan suatu hal yang besar, hanya perselisihan di antara siswa sekolah. Namun, karena komunikasi penyelesaiannya kurang tuntas, persoalan itu berkembang lebih luas. Saat ini situasi sudah kondusif," ungkapnya.
Wahyu juga memastikan bahwa sejumlah prajurit TNI AD yang sempat dilaporkan mengalami luka dalam insiden tersebut kini telah pulih dan berada dalam kondisi membaik.
Ia menyebut insiden ini sebagai pelajaran penting mengenai perlunya komunikasi yang efektif serta keterlibatan aktif tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam meredam potensi konflik sosial.
Peran TNI AD Sesuai Aturan, Fokus Bantu jika Diminta
Brigjen Wahyu menegaskan bahwa seluruh tindakan yang dilakukan TNI AD dalam membantu pengamanan di wilayah tersebut dilakukan berdasarkan ketentuan hukum dan sesuai prosedur.
"TNI hanya bertugas membantu kepolisian dan pemerintah daerah apabila diminta. Pengamanan tetap menjadi ranah institusi terkait, TNI hanya memperkuat sesuai kebutuhan," ia menjelaskan.
Ia menegaskan kembali bahwa dalam konteks operasi militer selain perang, TNI AD tidak mengambil alih fungsi aparat sipil, melainkan bertugas mendukung apabila ada permintaan resmi dari kepolisian atau pemerintah daerah setempat.
TNI Fair 2025: Tank Harimau hingga Roket Produksi Dalam Negeri
Selain membahas kondisi keamanan di Papua, Wahyu juga menyampaikan perkembangan alutsista terbaru yang dimiliki TNI Angkatan Darat.
Salah satunya adalah tank Harimau, yang merupakan hasil kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Turki, dan kini telah diproduksi secara lokal di dalam negeri.
Ia juga menginformasikan tentang proyek pengembangan roket Khan PDM-600, yang saat ini masih dalam tahap produksi di Kalimantan Timur dan belum ditampilkan dalam TNI Fair 2025.
Kehadiran alutsista buatan dalam negeri ini menurut Wahyu merupakan bagian dari upaya TNI AD memperkuat kemandirian pertahanan nasional.
- Penulis :
- Aditya Yohan