
Pantau - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak para wisudawan Universitas KH Abdul Chalim (UKHAC) Mojokerto untuk menjadi generasi inovatif, kreatif, dan adaptif dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
Pendidikan sebagai Investasi Peradaban
Dalam orasi ilmiah pada Wisuda Program Strata I, II, III dan Sidang Senat Terbuka UKHAC di Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Minggu, Khofifah menegaskan bahwa pendidikan merupakan investasi terbesar dalam membangun peradaban.
"Pendidikan yang stagnan akan menghasilkan generasi yang tertinggal. Oleh karena itu, saya mengajak lulusan Universitas KH Abdul Chalim untuk terus mengembangkan ilmu, menebar amal bermanfaat, dan melakukannya dengan ikhlas. Dengan begitu kontribusi perguruan tinggi dapat dirasakan, bukan hanya di Jawa Timur, tetapi juga di Indonesia bahkan dunia," ungkapnya.
Ia menyebutkan capaian Indonesia di tingkat global yang terus meningkat, antara lain peringkat Global Competitiveness Index naik dari posisi 44 pada 2022 menjadi 27 pada 2024.
Selain itu, Global Innovation Index naik dari 61 pada 2023 menjadi 54 pada 2024, serta Global Talent Competitiveness Index berada di posisi 46 versi IMD World Talent Ranking 2024.
"Data ini menjadi sinyal positif bahwa arah kebijakan bangsa kita sudah tepat. Namun, daya saing harus terus diperkuat melalui pendidikan yang melahirkan generasi inovatif, kreatif, dan adaptif yang berpijak pada ilmu, amal, dan ikhlas," jelasnya.
Komitmen Pendidikan Jawa Timur
Jawa Timur yang memiliki lebih dari 42 juta penduduk dan perguruan tinggi terbanyak kedua di Indonesia dinilai memiliki potensi besar melahirkan generasi emas.
Khofifah menyebut komitmen Pemprov Jatim terhadap pendidikan diwujudkan melalui program Jatim Cerdas dalam Nawa Bhakti Satya Jilid II.
Sejak 2019, sebanyak 6.876 santri dan mahasiswa telah menerima Beasiswa Santri Unggul, termasuk 1.193 penerima pada tahun ini.
Pemprov Jatim juga melaksanakan Program Double Track yang memadukan pendidikan akademik dengan vokasi, serta menghadirkan kampus internasional seperti King’s College London di Malang dan Western Sydney University di Surabaya.
"Semua prestasi ini menunjukkan fondasi ekonomi yang kuat. Namun yang lebih penting adalah bagaimana kekuatan ekonomi tersebut ditopang oleh sumber daya manusia unggul, kreatif, dan inovatif yang berpijak pada ilmu, amal, dan ikhlas, sebagai fondasi pembangunan berkelanjutan," ujarnya.
Khofifah menutup orasinya dengan menyampaikan keyakinan bahwa lulusan UKHAC akan menjadi penggerak utama kemajuan Jawa Timur dan turut mewujudkan Indonesia Emas 2045.
"Selamat sukses semuanya. Semoga Universitas KH Abdul Chalim terus memberikan warna, sinar, dan pencerahan bagi masyarakat, bangsa, dan negara, dengan selalu menekankan ilmu, amal, dan ikhlas dalam setiap langkah," tutup Khofifah.
- Penulis :
- Shila Glorya