
Pantau - Pemerintah Kota Jakarta Timur terus mendorong pengembangan pertanian perkotaan (urban farming) dengan memanfaatkan lahan tersisa di lingkungan kota sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan dan penghijauan.
Wali Kota Jakarta Timur Munjirin menyatakan bahwa urban farming merupakan strategi penting untuk memastikan ketersediaan pangan di tengah keterbatasan lahan di wilayah perkotaan.
"Ya kalau pertanian perkotaan (urban farming) itu kan selain di lokasi-lokasi lahan yang masih tersisa, di gedung-gedung kita terus upayakan," ujarnya.
Gerakan Kolektif Urban Farming Sasar Gedung Pemerintah dan Lahan Tidur
Program urban farming tidak hanya dilakukan di lahan terbuka, tetapi juga diterapkan di berbagai fasilitas publik dan gedung pemerintahan.
"Bisa di tempat-tempat pemerintah dan lain sebagainya kita upayakan semuanya untuk melakukan gerakan pertanian perkotaan ataupun urban farming ini," ungkap Munjirin.
Ia menambahkan bahwa gerakan ini diharapkan menjadi upaya kolektif yang mampu menghijaukan kota sekaligus memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga, sekolah, hingga perkantoran.
Pemkot Jaktim menargetkan agar praktik urban farming diperluas ke sektor swasta, termasuk pemanfaatan lahan tidur yang belum digunakan secara produktif.
Tujuannya adalah agar lebih banyak masyarakat terlibat dan menjadikan gerakan ini lebih masif serta berkelanjutan.
Sebelumnya, pada Jumat, 19 September 2025, Pemkot Jaktim memberikan penghargaan kepada sejumlah lokasi yang dinilai sukses menjalankan program urban farming.
"Penghargaan tadi sudah kita berikan dengan bukti beberapa kegiatan menjadi yang terbaik di Jakarta Timur. Harapannya, ini juga menular ke tempat-tempat lainnya, tidak hanya yang menerima penghargaan saja," jelas Munjirin.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf