Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pemerintah Kembali Berikan Diskon PPN Tiket Transportasi saat Nataru 2025, Harbolnas Ditarget Rp35 Triliun

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Pemerintah Kembali Berikan Diskon PPN Tiket Transportasi saat Nataru 2025, Harbolnas Ditarget Rp35 Triliun
Foto: Ilustrasi - Deretan pesawat maskapai Garuda Indonesia parkir di areal Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten (sumber: ANTARA FOTO/Lucky R)

Pantau - Pemerintah memastikan kembali memberikan insentif berupa diskon pajak pertambahan nilai (PPN) untuk tiket pesawat dan transportasi lainnya pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 melalui skema PPN ditanggung pemerintah (PPN DTP).

Diskon PPN Transportasi Nataru 2025

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari paket kebijakan ekonomi 2025.

"Dip persiapkan PPN ditanggung pemerintah untuk tiket pesawat, dan juga jasa transportasi di hari tertentu, waktu tertentu seperti yang lalu, kita berikan 50 persen," ungkapnya.

Insentif ini kembali digulirkan setelah adanya usulan dari Kementerian Pariwisata dan Kementerian Perhubungan untuk mendukung mobilitas masyarakat di musim liburan akhir tahun.

Sebelumnya, pada periode libur sekolah pertengahan tahun 2025, pemerintah juga memberikan stimulus berupa diskon tiket pesawat dengan skema PPN DTP sebesar 6 persen yang berlaku sejak 5 Juni hingga 31 Juli 2025.

Kebijakan tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 36 Tahun 2025 yang terbit pada 4 Juni 2025.

Harbolnas dan Paket Ekonomi 8+4+5

Selain insentif transportasi, pemerintah bersama pelaku usaha akan kembali menggelar Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) pada 10-16 Desember 2025.

Target transaksi Harbolnas 2025 ditetapkan sebesar Rp35 triliun, meningkat 12,2 persen dibanding capaian 2024 yang mencapai Rp31,2 triliun.

Pemerintah juga akan meluncurkan paket ekonomi bernama 8+4+5 sebagai strategi menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, memperluas penyerapan tenaga kerja, serta memperkuat iklim investasi di tengah ketidakpastian global.

Paket tersebut terdiri atas delapan program akselerasi di 2025, empat program lanjutan di 2026, serta lima program untuk penyerapan tenaga kerja.

Penulis :
Shila Glorya