Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Tim Ekspedisi UI Survei Infrastruktur Dasar di Kawasan Transmigrasi Muting, Papua Selatan

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Tim Ekspedisi UI Survei Infrastruktur Dasar di Kawasan Transmigrasi Muting, Papua Selatan
Foto: (Sumber: Tim Ekspedisi Patriot dari Universitas Indonesia (UI) melakukan survei lapangan terkait infrastuktur dasar di Kawasan Transmigrasi Muting, dimulai dari Distrik Muting, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. ANTARA/HO-Tim Ekspedisi Patriot UI.)

Pantau - Tim Ekspedisi Patriot dari Universitas Indonesia (UI) melakukan survei lapangan terkait infrastruktur dasar di Kawasan Transmigrasi (KT) Muting, yang dimulai dari Distrik Muting, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan.

Survei ini merupakan tindak lanjut dari diskusi kelompok terpumpun (FGD) yang sebelumnya digelar di Kantor Kampung Sigabel Jaya, Distrik Muting, bersama aparat kampung dan masyarakat setempat.

Kegiatan ini bertujuan untuk menyusun kebijakan prioritas pemenuhan infrastruktur dasar yang mendesak di kawasan transmigrasi.

Fokus pada Jalan, Air Bersih, dan Telekomunikasi

Tim ekspedisi UI merupakan utusan dari Kementerian Transmigrasi (Kementrans) untuk membantu proses transformasi kawasan transmigrasi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang berdaya saing dan berkelanjutan.

Survei akan dilanjutkan ke wilayah lain di KT Muting, seperti Distrik Ulilin, Elikobel, dan Sota.

Fokus utama survei meliputi kondisi jalan dan jembatan, pemenuhan air bersih, serta kualitas jaringan telekomunikasi.

Sebagian besar jalan di kawasan transmigrasi masih berupa jalan tanah yang belum beraspal.

Saat musim hujan, jalan menjadi licin dan sulit dilalui, sedangkan saat kemarau menimbulkan debu yang mengganggu kesehatan masyarakat.

Kondisi jembatan juga memprihatinkan, dengan banyak jembatan mengalami kerusakan serius dan membahayakan warga.

"Ada beberapa jembatan yang rusak juga perlu ditinjau, seperti jembatan di Kampung Elnggol Jaya, sehingga masyarakat harus memutar untuk dapat melewatinya. Beberapa jembatan juga rusak dan membahayakan masyarakat yang melaluinya jika tidak segera diperbaiki," ungkap Kepala Kampung Elnggol Jaya, Umi Tuti.

Permasalahan air bersih juga menjadi sorotan utama.

Tidak semua kampung memiliki air tanah yang cukup, sehingga saat musim kemarau banyak warga harus mengambil air dari sungai.

Beberapa lokasi sebenarnya memiliki sumber air yang tetap mengalir, namun belum ada sistem distribusi air yang memadai.

Solusi yang diusulkan adalah pembangunan penampungan air bersih dan instalasi pipa penyaluran.

Jaringan telekomunikasi juga menjadi kendala, dengan sinyal yang tidak stabil dan menghambat komunikasi serta distribusi produk lokal.

"Katanya, bandwidth-nya kurang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Lantas, kenapa tidak ditambah?" keluh Kepala Kampung Seed Agung, Pak Nengah.

Masyarakat berharap hasil survei Tim Ekspedisi UI ini dapat diteruskan ke Kementrans agar segera mendapatkan tindak lanjut yang konkret.

Penulis :
Ahmad Yusuf